GRAVITASI BUMI 4

124 11 0
                                    

Tanpa sengaja Gravitasi menjatuhkan vas bunga yang tepat berada di meja kecil di samping tangga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tanpa sengaja Gravitasi menjatuhkan vas bunga yang tepat berada di meja kecil di samping tangga. Saking paniknya Gravitasi tidak tahu ingin melakukan apa lagi. Ketika hendak melangkah, namun gerakannya kalah cepat karna kedatangan seseorang.

"Ngapain kamu hah?" Suara seseorang mampu memberhentikan langkah Gravitasi. Pria itu berjalan dengan tergesa-gesa ke arah Gravitasi.

Gravitasi menoleh ke asal suara. Akhirnya ia bisa bernafas lega ketika melihat supir pribadi keluarganya yang berjalan mendekat ke arahnya.

"Non Gravi? Maaf non, bapak pikir ada maling tadi" Ucapnya sangat merasa bersalah.

"Maaf pak. Gravi gak izin masuk dulu, Gravi takut ketauan Mama Papa" Ujarnya sembari memainkan ujung bajunya karna sudah tertangkap basah. Mungkin Gravitasi lebih layak dikatakan maling karna dirinya sudah memang tidak layak lagi dikatakan sebagai pemilik rumah.

"Nggak papa Non. Ini kan rumahnya Non Gravi, ngapain harus minta izin dulu" 

"Bentar ya Non bapak suruh bi Asih buat bikinin minuman sama makanan buat Non"  Izin Pak Han yang hendak pergi ke dapur.

"Enggak usah pak. Gravi cuma sebentar, cuma ngambil barang doang dikamar. Habis itu langsung pulang, takut nanti dicariin sama Kakek" 

"Yaudah non. Nanti biar bapak aja yang antar Non Gravi pulang biar aman"

"Jangan pak, nanti bapak bisa dimarahin mama kalau tau bapak habis anterin Gravi pulang" Ujar Gravitasi tak enak hati.

"Bapak sama ibu lagi diluar kota, kemungkinan pulangnya besok"

Gravitasi hanya tersenyum tipis, lagi-lagi takdir juga tak mengizinkan dirinya untuk bertemu dengan orang tuanya.

"Sebentar ya pak, Gravi ke kamar dulu" Gravitasi berjalan dengan mata yang tertuju ke seluruh penjuru rumah, semua kenangan manisnya ada di rumah ini, yang hanya bisa untuk Gravitasi kenang.

....

Malam ini keadaan di markas Aerglo sangat ramai. Sudah menjadi kebiasaan bagi mereka menghabiskan waktu bersama apalagi jika hari libur. Setiap malam markas pasti akan penuh dan ramai, markas ini bisa dikatakan tidak pernah sepi.

"Thanks buat yang tadi"  Langit menepuk bahu Bumi hanya untuk sekedar mengucapkan terima kasih karna sudah sukarela mengantarkan Gravitasi pulang tadi siang.

Biasanya Bumi sangat tidak peduli jika sudah menyangkut urusan Cewek. Tapi tadi siang Bumi mau mengantarkan Gravitasi pulang tanpa rasa keberatan.

Bumi mengangguk. Dirinya juga sedikit merasa bersalah pada Langit soal Gravitasi yang tetap memaksa ingin mengobati lukanya tadi, kalau Langit tau pasti cowok itu akan sangat marah padanya.

"Pasti di mobil tadi hening banget ya?"  Kekeh Langit yang sudah menduga hal itu pasti akan terjadi.

Bumi mendecak kesal " Pacar lo cerewet"  adunya pada Langit sontak saja cowok itu menganga tak percaya apa yang dikatakan Bumi.

GRAVITASI BUMI [SEDANG TAHAP REVISI]Where stories live. Discover now