GRAVITASI BUMI 26

71 3 0
                                    

Selamat Membaca❤️
26. "Aku nggak ada perasaan apa-apa sama kamu, Bumi"

Sedari tadi Bumi terus saja mencari keberadaan Auris. Bahkan cowok ini sudah hampir mengelilingi rumahnya untuk mencari sang bunda, tapi nihil. Sepertinya Auris memang belum pulang dari rumah sakit.

Tempat terakhir yang belum diperiksa Bumi adalah ruang kerja Auris. Disana banyak sekali dokumen dan daftar riwayat pasien.

Ada satu berkas yang terletak tepat di atas meja kerja. Bumi melihat berkas itu dengan teliti. Disana tertulis nama 'Gravitasi Aurora'
Bumi mengambil dan membaca apa saja yang ada disana.

Bumi tertawa sumbang membaca kertas itu "Nggak mungkin" ucap Bumi sembari menggelengkan kepalanya tidak percaya.

"Nggak mungkin, Gravitasi mengidap Leukimia" ujar Bumi tidak habis pikir.

Apa mungkin selama ini Gravitasi juga menyembunyikan ini darinya?

Bumi menaruh berkas itu kembali di atas meja. Berlari keluar dari ruangan Auris dan bergegas menuju Apartemennya.

Bumi mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, tak peduli keadaan jalanan, meski polisi sekalipun yang mengejarnya. Saat ini ia hanya ingin kepastian dari seorang wanita yang baru-baru ini mengisi hatinya.

Sepanjang perjalanan menuju apartemen, samar-samar Bumi melihat sosok yang sangat familiar baginya. Dia, Langit.

"Ngapain dia?" Tanya Bumi pada dirinya sendiri dan menghampiri cowok itu di pinggir jalan.

"Ngapain lo disini?" Tanya Bumi pada Langit.

"Ban motor gue bocor, yakali gue dorong sampe pertigaan, panas-panas gini" ujar Langit pada Bumi.

"Kenapa nggak telfon tukang bengkelnya kesini?"

"Ya allah, iya ya. Kok gue bisa lupa gini sih" ucap Langit sembari tertawa.

"Emang lo mau kemana?" Tanya Bumi.

"Mau pulanglah, kemana lagi" balas Langit.

"Gue mau nanya boleh? Soal Gravitasi" ungkap Bumi dengan serius.

Langit menatap Bumi dengan serius, Lalu mengangguk mempersilahkan Bumi berbicara.

"Lo sayang banget kan sama Gravitasi" ujar Bumi.

Langit mengangguk "Gue sayang banget sama Gravitasi. Dia juga cucu kesayangan kakek, kesayangan semua orang di keluarga gue" ungkap Langit.

"Tapi dia tak seberuntung yang orang-orang pikir" lanjut Langit.

"Gue tau, gue cuma orang asing yang baru saja datang di kehidupan Gravitasi. Sekarang, seumur hidup gue, gue baru pernah merasakan cinta pada orang lain selain cinta keluarga gue. Lo tau itu kan, Lang? Gue punya rasa sama Gravitasi. Dari sekian banyak perempuan di atas dunia ini, cuma Gravitasi yang bisa bikin gue jatuh cinta, Lang" ucap Bumi panjang lebar.

"Gue percaya sama lo" sahut Langit menepuk pundak Bumi.

"2 hari lagi, tantangan gue akan berakhir. Gravitasi akan balik ke Bandung. Dan gue sama dia bakal selesai. Tapi, ada satu hal yang buat gue nggak bisa melepaskan Gravitasi" ucap Bumi dengan suara yang tidak setegas tadi.

GRAVITASI BUMI [SEDANG TAHAP REVISI]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن