Scandal - 23

Mulai dari awal
                                    

"Jangan karena Kiel lagi deketin lo, terus kita nggak berani juga buat 'deketin' lo ya!" satu lagi cewek yang menonyor kepala Cassie dari arah yang berlawanan.

Cassie takut bukan main. Rasanya ingin menangis. Ia pikir di SMA Tribe tidak ada penindasan seperti ini karena di Tribe kan ada BEST yang klaimnya selalu melindungi semua anak. Tapi kenyataannya, di dalam kehidupan remaja tampaknya akan sulit dipisahkan dari hal-hal problematik seperti ini.

"Denger ya, kalo lo pengen jadi pacar Kiel, minimal lo setingkat dulu sama Kiel! Lo tuh apa sih? Bocil!"

"Kalo lo ngebiarin Kiel jadi pacar lo, itu sama aja lo menghina Kiel! Karena Kiel nanti dikira pedofil udah pacaran sama bocil!"

Cassie menunduk dan hanya bisa mengangguk. Ia yang notabene masih junior ditambah mentalnya memang tidak kuat-kuat amat ya jelas kalah dengan senior yang seperti ini. Alhasil air matanya pun menetes.

"Jiah, tuh kan? Gini doang nangis! Dasar cengeng lo!" sekali lagi satu dari mereka menonyor kepala Cassie.

"Kalian salah sasaran. Kalo mau labrak, harusnya Kiel, bukan dia." Muncul suara lain. Sebuah suara laki-laki.

"Guys, ada Gangga!" seru cewek yang bertugas menjadi penjaga. Ia panik bukan main melihat kemunculan Gangga. Wajahnya langsung pucat pasi.

Sedangkan kedua cewek yang bertugas sebagai eksekutor juga sama-sama kaget, panik dan takut bukan main. Mereka sampai tidak bisa berkata-kata.

"Kalian beruntung ketemunya sama gue. Kalo sama yang lain, gue nggak tau lagi gimana nasib kalian." Kata Gangga lagi setelah berhenti tepat di hadapan ketiga cewek itu.

Ketiga cewek itu langsung ciut, mengecil sejadinya. Bahkan mereka yang tadi tampak seperti macan, mendadak berubah seperti anak kucing yang baru lahir.

"Tapi hal itu nggak bakal terjadi kalo gue sampe liat yang kayak beginian lagi." padahal Gangga tuh bicaranya santai loh, tapi efeknya bukan main. Ketiga cewek itu pun segera lari terbirit-birit dan berjanji tidak akan pernah berani lagi berbuat hal yang sama. Kecuali jika sudah bosan bersekolah di SMA Tribe.

Kelegaan segera Cassie rasa setelah ketiga kakak kelasnya tadi pergi dan berganti menjadi Gangga. Kemunculan Gangga benar-benar sangat menolongnya. Di saat ia tidak berdaya dan hanya bisa menangis, pertolongan dari Gangga pun datang. "Ma-makasih." Ucap Cassie dengan suaranya yang parau karena masih terkontaminasi dengan tangis.

"Jangan kemana-mana. Tunggu di sini." Cassie bingung kenapa Gangga menyuruhnya tetap di sini selagi dirinya malah pergi ke dalam toilet. Maksudnya apa ya?

Kebingungan Cassie pun segera terjawab. Rupanya Gangga pergi ke toilet untuk mengambil hand towel alias tissue tangan. Ia berikan tissue tersebut untuk Cassie. "Cuma ada tissue ini. Tapi masih bisa dipake kan?"

Bukannya mereda, air mata Cassie malah kian banjir. Ia terharu sekaligus tersentuh dengan tindakan Gangga. Meski yang Gangga beri untuknya adalah tissue tangan yang cenderung kaku dan kasar, tapi tetap tissue itu jadi berarti dan bermanfaat bagi Cassie untuk menyeka air matanya dan mengelap air matanya yang jatuh di pipi.

"Gue kira fans bodohnya Kiel udah musnah. Ternyata masih ada." Tanpa menatap Cassie yang berdiri di sampingnya, Gangga mulai berkata-kata.

Cassie diam, sambil masih mengelap air matanya.

"Bulol."

"Hn?" kening Cassie mengerut kenapa tiba-tiba Gangga berkata begitu.

"Bucin tolol. Mereka tadi. Lo bayangin, ada berapa banyak cewek yang mereka labrak kayak tadi? Apa itu nggak nguras energi mereka?"

Best ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang