"Gue sama evan". Kata rara

"Oke, gue sama fani ajalah, yuk fan". Ajak bima menarik tangan fani.

"Enak aja, gue mau sana ina".

"Aku sendiri, kamu sama bima, nafi sama billa". Putus ina.

"Na, gak bisa gitu dong, gue gak mau ya lu kenapa napa". Kata fani tak terima

"Fani, aku gak akan kenapa napa, hal kayak gini udah sering aku lakuin".

"Na, lu nunggu disini aja gak". Kata nafi

"Gak perlu, aku gak mau diam aja".

"Udah berdebatnya, 5 menit lagi kita kumpul disini, ina lu tunggu disini jagain tas kita". Intruksi evan mengambil alih.

"Loh gak bisa gitu dong".

"Bisa, karna gue ketua". Kata evan menatap ina tajam, ina bungkam, ia memilih diam karna tidak ingin berdebat.

"Nah ok lebih bagus kayak gini, yuk bil". Kata nafi lega, lalu membawa billa pergi.

"Oke, hati hati ya na". Kata fani berlalu pergi.

Evan menatap ina sebentar, lalu menarik tangan rara pergi.

Setelah memastikan mereka pergi, ina juga mulai beranjak dari sana, ia tidak ingin menjadi beban di tim nya.
Bertahan hidup dihutan sendiri bukanlah hal yang besar bagi ina, karna ina sudah sering melakukan berbagai perkemahan semasa SMP nya.

Sudah tiga menit berlalu, saat ini evan tengah mengambil bendera yang ada diatas pohon.

"Awas hatu hati van". Kata rara

"Nih". Kata evan menyuruh rara memegang bendera tersebut.

"Akhirnya dapat juga, susah banget mereka nyimpan benderanya, atau jangan jangan udah kedeluan orang lain". Kata rara tiba tiba panik.

"Van kalau kita kalah gimana". Panik rara

"Ya tampil". Jawab evan santai

"Gue gak mau tampil, yang lain aja, gak ada yang bisa gue pertunjukan". Kata rara menolak. Evan hanya diam tidak berniat menanggapi.

"Gue mau nanya dong van".

"Mmmm alasan lu putus sama— bila apa?". Tanya rara canggung.

Evan terdiam mendengar pertanyaan dari rara.

"Ina".

*****

"Gays, kalian dapat berapa". Tanya fani, yang baru saja bergabung dengan timnya.

"Gue sama billa gak ada dapat". Kata nafi kecewa.

"Lah, gua sama bima juga gak ada".

"Kalian ini gimana sih, gue aja sama evan dapat, ya walapun cuma satu sih". Kata rara sombong.

"Dih satu doang bangga". Kata fani sinis.

VaNa(ON GOING)Where stories live. Discover now