Epilog

3.1K 284 60
                                    

Kevin bersiul ria di depan kompor, tengah memasak makanan favorit Sheila. Ia sudah banyak belajar pada sang istri sehingga kini kemampuan mengolah bahan makanannya telah meningkat. Namun, konsentrasinya mendadak buyar tatkala seseorang dengan begitu kurang ajar meremas pantatnya. Kevin yang sempat kaget kontan berdecak karena mendengar tawa Sheila mengudara. "Stop lecehin gue," protes Kevin sembari menatap sinis Sheila yang sekarang berdiri menghadap kulkas dan baru saja mengambil sebuah apel dari sana.

Sheila mendekat pada Kevin sembari mengunyah. Ia pergi ke belakang sang suami, lalu mengulurkan satu tangan untuk memeluk pinggang lelakinya.

"Mual gak?" tanya Kevin, jemarinya mengelus punggung tangan Sheila yang menepuk-nepuk perut Kevin.

"Enggak." Sheila lakukan kegiatan kesukaannya; mendusel-duselkan wajah ke punggung Kevin. "Lo sayang sama gue gak?" tanya perempuan itu.

Kevin, meskipun sudah mendengar pertanyaan serupa ratusan kali dalam seminggu ini tetap bakal menjawab dengan lembut, "Sayang bangetlah. Di dunia ini gak ada yang bisa ngalahin sayangnya Kevin ke Sheila kecuali Tuhan. Lo sayang juga gak ke gue?"

"Banget!" seru Sheila.

"Lebih sayang gue atau baby yang belum launching di perut lo itu?"

"Ih, kok nanyanya kayak gitu?!" Sheila beringsut menarik tangan, kemudian memaksa Kevin berbalik menghadap ke arahnya. Begitu saling berhadapan, Sheila memicing. "Sayangnya sama gede, dong! Gue sayang lo segini—" Sheila menunjukkan ibu jari dan telunjuknya yang seolah-olah hendak mencubit. Ya, sayangnya Sheila ke Kevin hanya sebesar ruang kosong antara ibu jari dan jari telunjuknya.

"Kok, kecil banget?" Kevin protes.

"Lo marah?"

"Marah dikit."

Tiba-tiba Sheila menyeringai. "Lo tau nggak kalau kiss can remove anger?" Perempuan itu menekan pelan bagian bawah Kevin hingga Kevin loloskan lenguhan tertahan. "And too much kisses can remove clothes," godanya.

Kevin mengulas senyum miring, ujung lidahnya menabrak dinding pipi bagian dalam. Ia berbalik sesaat hanya untuk mematikan kompor dan kemudian menggendong Sheila ala koala. Ke mana mereka? Ke kamar!

***

Tamat!

Yey, sudah di penghujung cerita! Terima kasih untuk kalian yang sudah mengikuti kisah Kevin dan Sheila. Maafkan author yang udah bikin hari-hari kalian galau karena kelakuan Kevin, ya?

Sampai bertemu lagi di cerita Haerina lainnya, yeorobun❤️❤️❤️

[✓] Friends with BenefitsWhere stories live. Discover now