20. Selesai

2.3K 299 109
                                    

Seminggu berlalu sejak peristiwa di rumah sakit. Selama itu pula Kevin tak bisa menemukan Sheila di mana pun. Ia datangi apartemennya, tetapi password unit telah diubah. Kunjungi rumahnya, tak ada siapa-siapa. Kevin tanya Arjuna yang belakangan selalu mendampingi Sheila, alih-alih diberi jawaban, Arjuna malah mendiamkan. Bahkan Marka yang biasanya pro Kevin pun kini memilih bungkam. Ya, Kevin benar-benar clueless harus ke mana lagi mencari Sheila. Seluruh akses komunikasi diblok, tidak ada celah untuk menjangkau perempuan itu demi memastikan keadaannya.

Kevin frustasi, menjalani semingguan ini macam manusia hidup segan mati tak mau—kata Joan. Uring-uringan sepanjang waktu. Bahkan saat Jeje umumkan rencana Nayanika akan mengadakan konser tunggal di GBK satu bulan mendatang pun, Kevin tak menunjukkan antusiasme, padahal hal tersebut merupakan salah satu mimpi terbesarnya. Segala rencana yang satu persatu mulai terwujud terasa hambar bagi Kevin lantaran seseorang yang amat penting di hidupnya kini entah berada di mana, tidak Kevin ketahui kondisinya. Kevin memang nyaris menggenggam cita-cita, tetapi nyaris juga kehilangan Sheila; dia yang didamba-damba Kevin bakal membersamainya di semua momen.

Malam itu, sekitar jam delapan, ponsel Kevin berdering, kontan mengusik Kevin yang tengah melamun di balkon. Ia menghela napas selagi tangannya meraih benda pipih tersebut. Namun, saat nama pemanggil yang tertera di layar terlihat, Kevin sontak terkesiap.

Buru-buru ia angkat sambil pasang tampang tidak percaya, dan ketika suara lembut yang dirindukannya singgahi telinga, Kevin merasa bak menemukan oase di tengah-tengah panasnya gurun kenelangsaan. "Iya, Shei. Gue ada di apart," balas lelaki itu.

Setelah mendengar balasan dari seberang, Kevin pun lekas beranjak, hendak membukakan pintu untuk Sheila. Demi Tuhan, Kevin merasa tidak menginjak lantai selagi berjalan menyongsong pintu. Ia baru percaya segalanya bukan ilusi begitu melihat Sheila sungguhan ada di sana, berdiri seorang diri di balik pintu, sungging senyum tipis yang menyirat sendu.

Lega, sekaligus merasa bersalah. Sesal menyerbu dada Kevin tanpa permisi, sadari telah melukai Sheila dengan begitu luar biasa. Tak pernah Kevin menjumpai hari di mana ia sangat membenci diri kecuali malam ini. Sheila yang seharusnya Kevin jaga malah hancur di tangannya sendiri.

Dalam kebisuan yang terbentang di antara keduanya, mata berbicara lebih lugas dari apa pun; sampaikan aksara yang terlalu menyakitkan jika harus diurai lewat lisan. Ingin Kevin mengambil langkah demi meringkas jarak, merengkuh raga yang kentara ringkihnya. Namun, lelaki itu tahu bahwa malam ini peluknya tidak memberi Sheila kenyamanan. Peluk Kevin malam ini terasa menyakitkan.

"Ke sini sama siapa?" Lembut, Kevin bertanya. Ia mati-matian menahan diri dari memeluk Sheila. Karena walau rindu sudah menggunung di dada, tetapi Kevin tahu tak lagi layak meleburkan rindu tersebut dalam dekapan Sheila. Lantaran mungkin, kalau Kevin nekat menggapai raga perempuan itu, kedua lengannya bakal menjelma sembilu dan melukai Sheila.

"Sama Arjuna."

"Nunggu di mana dia?"

"Basement."

Kevin mengangguk, lalu gerakan satu tangan; mempersilakan Sheila masuk. Keduanya berjalan bersisian menuju balkon. Kevin menyempatkan pergi ke dapur, mengambil beberapa camilan dan dua kaleng softdrink. Tidak lama ia sampai juga di balkon, meletakkan barang bawaan ke meja dan segera mendudukan diri di kursi setelahnya.

Lagi, sunyi meraja, tetapi kali ini senyap juga mencipta canggung. Sungguh tidak pernah terbesit di benak keduanya bahwa akan ada momen di mana mereka berdiam dalam suasana kaku dan kikuk.

Sheila berdeham pelan, menoleh, menatap lama mata sayu Kevin sebelum berujar, "Kangen gue gak?"

Kevin bergeming sesaat, berusaha membaca tatapan Sheila. Pertanyaan perempuan itu punya intensi serius atau tidak? Namun, mau serius atau tidak pun sudah jelas cuma ada satu jawabannya, "Kangen," jawab Kevin dengan intonasi kelewat pelan. "Gue kangen banget. Lo ke mana aja, Shei?"

[✓] Friends with BenefitsWhere stories live. Discover now