1. Top Goals

7.1K 467 48
                                    

Katanya tak ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan yang tidak melibatkan perasaan—Sheila tidak setuju. Ia dan Kevin jadi bukti bahwa berkawan tanpa rasa dengan lawan jenis bukan kemustahilan. Sheila dan Kevin berkawan sejak kanak-kanak karena tetanggaan. Menuntut ilmu ke tempat yang sama sejak Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi, kendati Kevin berakhir dropout lantaran memilih fokus dengan band-nya. Dalam kurun waktu yang tak sebentar itu, nyaris dua puluh lima tahun, mereka tak tergoda untuk melangkahi batas pertemanan. Sheila jelas nyaman dengan Kevin, berani menyebut Kevin sebagai laki-laki yang paling ia andalkan dan percayai. Namun, jika ditanya mencintainya atau tidak, Sheila tak ragu pilih opsi kedua, dan Sheila meyakini Kevin pun demikian.

Mulut Kevin memang kelewat manis, begitu gampang meloloskan rayuan, tetapi Sheila adalah Sheila—wanita yang sudah membersamai Kevin seumur hidup, sudah hafal tabiat lelaki itu yang hobi bercanda. Sheila tidak pernah anggap serius omongan Kevin, tentang ajakan menikahnya, lalu pujian-pujian menggelikannya, tahu, Kevin sekadar main-main. Sejak dulu pun begitu, sejak SMA selalu mengklaim Sheila sebagai kekasih, tetapi menjalin kasih betulannya dengan gadis lain. Sheila baik-baik saja, tak keberatan sama sekali sebab melihat Kevin murni sebagai teman.

Bahkan setelah hubungan mereka semakin intim pun, perasaan Sheila tetap sama; tidak ada hasrat untuk memiliki Kevin lebih dari teman. Sejatinya banyak alasan yang bikin perempuan itu susah jatuh cinta, tetapi kalau itu Kevin, cuma satu alasannya; Sheila terbiasa melihat Kevin sebagai teman selama dua puluh lima tahun, sudut pandang tersebut sukar diubah, sehingga meskipun orang-orang tak percaya bahwa mereka sebatas kawan, pada kenyataannya tidak ada hubungan apa-apa. Sheila akui kecocokannya dengan Kevin nyaris sempurna, satu selera dalam banyak hal, tetapi sekali lagi; ada beberapa orang yang memang hanya asik untuk dijadikan teman. Jika naik tingkat jadi pasangan rata-rata buruk ending-nya.

Kendati demikian, jika Sheila ditanya siapa lelaki yang paling ia sayangi, jelas Kevin jawabannya. Nama lelaki itu bakal menempati urutan teratas. Posisi tersebut mungkin tidak akan berubah di sisa umur Sheila lantaran ia berencana melajang seumur hidup. Sheila punya trauma besar tentang rumah tangga, dan ayahnya adalah pelaku yang membuat Sheila enggan terikat pernikahan. Ayahnya, cinta pertamanya, merupakan penghancur terhebat kepercayaan perempuan itu.

"Oi, Shei!"

Sheila yang baru memasuki ruang tamu rumah Joan kontan mengedikkan kepala, membalas sapaan Arjuna. Di belakang Sheila, si pemilik rumah mengekori. Lelaki itu meletakkan dua box pizza bawaan Sheila ke meja, sementara Sheila langsung mendudukkan diri di sisi Jamie. Tiga lelaki tersebut merupakan bandmate Kevin. Nayanika, titel estetik band mereka. Band yang dibuat iseng-iseng untuk pensi semasa SMA ternyata berselang lima tahun jadi salah satu band famous di Indonesia. Lima tahun yang sarat perjuangan, penuh drama, dan kerja keras. Sheila tidak akan mungkin lupa wajah-wajah semringah empat lelaki ini ketika pertama kali jadi opening performer konser The 1975 dua tahun lalu—langkah awal Nayanika menaiki tangga popularitas.

Semalam, Nayanika menghadiri festival musik di Lapangan Pussenif, dan karena nanti malam manggung lagi, maka empat lelaki itu tidak pulang ke rumah masing-masing. Tahun ini schedule mereka padat sekali, belum lagi ditambah rencana tour Nusantara—baru wacana, tetapi biasanya selalu betulan diwujudkan.

Sheila celingak-celinguk, mencari seseorang sebab di ruangan tersebut hanya ada Joan yang sibuk dengan laptop, Arjuna yang rebahan di paha Jamie, dan Jamie yang berisik main game di ponselnya. Drummer Nayanika tak tampak eksistensinya. Sheila mengernyit, merasa heran tiga lelaki itu tak menyentuh pizza di meja.

"Udah pada makan, ya?"

"Udah, Shei. Tadi Bang Jeje beliin nasi padang, tapi bau pizzanya bikin gue lapar lagi." Dan Joan pun menutup laptop, lalu mulai membuka kotak makanan yang menguarkan aroma sedap tersebut. "Jun, nyemil, Jun."

[✓] Friends with BenefitsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang