33

2.5K 257 22
                                    

"enak gak?"

Alvin mengangguk, dia kembali menggigit jagung Syarla dengan suapan besar. Iiii, Syarla merengut melihat jagungnya yang habis setengah.

Alvin mengunyah dengan mulut penuh, tangannya sibuk mengipas-ngipas jagung yang lagi di bakar. Dia melihat Syarla "kenapa?"

"Nah, jagungya buat kamu aja. Aku mau yang itu" Syarla menunjuk jagung yang masih di bakar, Alvin mengambil jagung yang di sodorkan Syarla ke arahnya, dia tertawa dan kembali memakan jagungnya

"Vin jangan kencang-kencang ngipasinnya! Liat tuh arangnya beterbangan" dumel Anggis, keningnya sudah sedikit berkeringat karena berhadapan dengan arang. Dia mengilap dahinya dengan punggung tangan

"Duhh" gerutunya, Anggis menyesal karena tidak mengikat rambutnya, sekarang rambut itu malah mengganggunya ketika dia ingin menunduk. Anggis juga tidak bisa mengikat rambutnya karena tangannya kotor bekas saus

Rony datang dengan semangkuk saus yang barusan di racik Nabila lagi, dia meletakkannya di samping panggangan. Tangannya berkacak pinggang melihat Anggis dan Alvin yang fokus mengipas-ngipas dan membalik-balik kan jagung

Lalu Rony melihat kalau Anggis sedikit terganggu dengan rambutnya, jadi dia mendekat dan mengambil ikat rambut Anggis yang melingkar di tangan gadis itu

"Sini"

Di raihnya beberapa helai rambut Anggis yang jatuh ke depan dan menyatukannya dengan rambut yang lain. Karena telapak tangan Rony besar, rambut itu langsung terkurung di tangannya. Rony menyisir rambut Anggis dengan jari-jarinya, di lihatnya sudah sedikit rapi, baru dia mengikatnya

Ya walaupun tidak terlalu rapi, tapi okelah, Rony menatap hasil kerjanya dan mengangguk puas. Dia mengambil alih jagung yang ada di tangan Anggis

"Sini biar gue aja" ucapnya. Anggis langsung menyerahkannya tanpa ada basa-basi untuk menolak, bagus kalo Rony menawarkan diri, karena kakinya sudah pegal berdiri sedari tadi

"Tengkyu, gue mau duduk dulu" ucap Anggis, dia menepuk pundak Rony sekali dan duduk selonjoran.

"Giss!" Panggil Rony

"Apaa?" Jerit Anggis

"Nih dah mateng. Mau gak?"

"Mauu"

Rony berbalik dan memberikan jagungnya ke Anggis "pelan-pelan, panas" ingatinya, Anggis mengangguk mengiyakan dengan tangan berbentuk oke

Di dapur, Nabila sibuk memasak air untuk membuat teh. Dia mencari-cari gula bungkusan yang baru, karena gula yang ada di toples sudah habis

Nabila menunduk dan membuka lemari di bawah kompor, tidak ada. Dia berjinjit membuka lemari kecil yang tergantung di atas wastafel, tidak ada juga

"Dimana ya?" Gumamnya

Masih sibuk mencari-cari, Paul datang dengan rambut yang sedikit basah, di lehernya terkalung handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya. tadi baju beserta tangannya ketumpahan saus, dan Paul memutuskan untuk sekalian mandi

Nabila menoleh, dia melihat Paul menggunakan kaos putih oversize dengan celana ponggol hitam. Wajah pria itu bersih dan tampak segar, Nabila jadi salah fokus. Dia mengerjap sesaat "nyari gula, kamu tau gak di mana letaknya?"

"Gula?" Paul bergumam, dia berfikir sebentar dan berjalan menuju lemari di samping kulkas, Paul melihat-lihat sebentar dan menemukan Gula di antara bumbu lainnya. Paul mengambilnya dan memberikannya ke Nabila

"Makasihhh" ucap Nabila. Nabila menyusun gelas di atas nampan, dia mengisi setiap gelas dengan gula dan teh. Sedangkan Paul hanya berdiri senderan di kulkas di samping memperhatikannya

The One And Only [END]Where stories live. Discover now