28

2.9K 262 21
                                    

Di perjalanan pulang, Nabila melihat seragam Paul yang basah dan jaket Paul yang melekat di tubuhnya. Nabila sudah menolak saat Paul menyuruh Nabila memakai jaket pria itu, tetapi Paul keras kepala dan tetap memaksa Nabila memakainya

"Nanti kamu masuk angin" katanya, padahal yang basah kuyup itu sebenarnya Paul, Nabila hanya terkena beberapa percikan air, berbeda dengan Paul yang benar-benar basah karena pria itu tersungkur akibat mengejar Nabila.

Nabila menutup mulutnya dan tertawa tanpa suara di boncengan ketika mengingat itu

"Kamu ketawain apa? Pfft" Paul bertanya sambil menahan tawa, dan tawa Nabila lepas

"Gak ngetawain apa-apa"

"Bohongg. Udah dong jangan ingat-ingat yang tadi, aku maluu" Paul tertawa mengatakan itu, Nabila apalagi, dia memukul lengan Paul dan mereka tertawa bersama.
.
.
"Kamu ganti pake baju bang Nayl aja ya"

Nabila turun dari motor Paul, Paul membuka helmnya dan juga membantu Nabila membuka helm

"Gak usah deh. Aku langsung pulang aja"

Nabila menggeleng "jangan. Nanti kamu yang masuk angin" Nabila menarik tangan Paul untuk masuk kedalam rumahnya

"Assalamuallaikum"

Nabila kira tidak akan ada yang menjawab, karna biasanya jam segini rumahnya selalu sepi, semua sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ternyata ada Nayl, pria itu turun dari tangga menjawab salam Nabila dan Paul

"Loh bang Nayl di rumah? Syukur deh. Bang, pinjemi Paul baju ya? Bajunya basah"

Nayl menghampiri mereka, Paul tersenyum ketika Nayl melihat ke arahnya "sore bang" sapanya

"Iya, sore. Emang dari mana sih? Kok basah-basahan? Ada hujan lokal?" Tanyanya heran ketika menyadari bahwa baju Nabila juga ada yang basah

Nabila menuju ke dapur untuk membuat minuman "enggak kok bang. Tadi main di pantai" jawabnya

"Ohhh" Nayl ngangguk-ngangguk mengerti, dia menyuruh Paul duduk dan pergi ke kamarnya untuk mencarikan Paul baju ganti

"Nabila, kamu juga ganti baju. Nanti biar bang Nayl yang buatin minumannya"

Nabila keluar dari dapur dengan sumringah, dia membentuk oke menggunakan tangannya dan berlari menaiki tangga.

Paul geleng-geleng kepala melihatnya, mungkin lari sudah menjadi hobinya Nabila ya? Gak ada kapoknya walaupun sudah pernah tersandung di tangga

Nayl datang dan menyerahkan baju juga celana ponggol ke Paul. Paul heran melihat celana itu

"Percuma lo ganti baju, kalau celananya juga basah. Sekalian makan malam di sini aja ya? Biar rame"

Paul garuk-garuk kepalanya, dia ingin menolak tetapi segan, tapi kok ya senang juga di ajak makan malam bersama. Akhirnya Paul mengangguk "iya bang" ucapnya dan segera berganti pakaian

Tidak lama Nabila turun bertepatan dengan Paul yang keluar dari toilet. Nabila dan Paul pandang-pandangan, karena baju yang mereka kenakan sama. Hanya beda warna

Nayl keluar dari dapur sambil membawa minuman, dia berhenti ketika melihat Nabila dan Paul pandang-pandangan, lalu dia tertawa.

Nayl meletakkan minuman itu di meja makan

"Baju yang lo pake, itu memang baju couplean bang Nayl, Salma dan Nabila. Tapi bang Nayl gak kepikiran kalau Nabila bakal pakai sekarang" ucapnya saat Paul dan Nabila duduk di meja makan

Paul ngangguk-ngangguk mengerti. Setelah beres menata masakannya, Nayl berdiri sambil tersenyum puas. Dia memandang kedua remaja yang duduk di hadapannya dan tertawa kecil "lucu juga ya kalian" serasa ngasuh anak, fikirnya

The One And Only [END]Where stories live. Discover now