27

2.7K 291 31
                                    

Paul duduk di bangkunya, matanya tak henti-hentinya menatap punggung Nabila yang sedang fokus mendengar penjelasan dari guru yang mengajari mereka saat ini

Dia senyum-senyum sendiri membuat Rony jadi ngeri

"Ih! Apaan sih lo ul dari tadi senyum-senyum sendiri" bisiknya ke Paul.

Paul melihat Rony "ha? Apa?"

Rony menjauh dengan mata memicing, di tatapnya Paul dari kepala sampai kaki "lo gak kesambetkan? Lo ngutip sampah dimana?"

Paul tidak menjawab, dia hanya mesem-mesem dan mengalihkan pandangannya kedepan

"Idihh.." Rony bergidik, dia menyolek teman yang duduk didepan bangkunya meminta tukaran tempat, tapi Paul menghalangi

"Apasih Ron. Gue gak kesambet! Udah duduk aja"

Rony kembali duduk, tapi dia menjaga jarak dengan Paul. Paul manusia yang paling aneh yang Rony kenal, kadang pria itu suka diam tiba-tiba, marah tiba-tiba, terus kayak sekarang ini, senyum-senyum sendiri.

"Paul? Fokus kamu kemana?"

Ucapan guru mereka membuat seisi kelas menatap Paul, Paul yang sedang menatap Nabila menaikkan alisnya ketika Nabila berbalik dan melihat ke arahnya. Paul juga melirik sekitarannya, teman-temannya menatapnya dengan berbagai ekspresi, contohnya seperti Rony yang sedang terkikik

Paul melempar pulpen tanpa melihat dan tepat mengenai kepala Rony, Rony mendengus

"Fokus ke ibu" ucap Paul

"Jangan fokus ke saya, fokus ke penjelasannya" guru itu berjalan ke mejanya sendiri dan mengambil buku yang lain "lagian kamu fikir saya gak tau, kamu sedari tadi ngelihatin Nabila terus?" Gumam guru tersebut, yang masih bisa di dengar dengan sangat jelas oleh seisi kelas.

Nabila kaget mendengarnya, dia menoleh melirik Paul sekilas, Paul tersenyum. Senyuman tanpa dosa.

Nabila mengerutkan keningnya, tuhkan! Paul itu tidak tertebak. Semalam saja ngediamin dirinya. Sekarang apa? Malah senyum-senyum! Emangnya Nabila gak punya perasaan?

Nabila melengos, dia balik menghadap depan tanpa membalas senyuman Paul. Paul jadi garuk-garuk tengkuknya salah tingkah

"Yaa di kacangin" ejek Rony, ternyata dia memperhatikan tingkah Paul tadi. Paul langsung menatap Rony dengan dingin

"Apasih loo, ngeliat aja!"

Rony menepis tangan Paul yang ingin menjitak kepalanya sambil tertawa

"Rony! Paul! Ini peringatan terakhir buat kalian ya"

"Ya bu" jawab Rony langsung melipat tangannya di atas meja

***

"Nabila!" Panggil Novia, Novia berlari menghampiri Nabila yang ingin masuk ke perpustakaan

"Kenapa Nov?" Tanya Nabila saat Novia sudah berdiri di hadapannya. Novia mengeluarkan selembar kertas, Nabila memeriksanya dari atas ke bawah, hingga ada yang membuatnya sedikit terkejut

"Aku di bayar?" Tanya Nabila tidak percaya. Masalahnya dia tidak pernah membayangkan kalau berpartisipasi di acara sekolah akan di bayar

"Iya, sebagai tanda terimakasih dan apresiasi karna kamu sudah mau bergabung untuk memeriahkan acara ini" Novia tersenyum

"Oh iya, kamu bisa carikan Mc baru gak? Pengganti Dimas"

"Loh, emang Dimas kenapa?" Tanya Nabila

"Tadi dia datengin aku buat ngebatalin jadi Mc, katanya dia baru ingat kalau hari itu hari kematian ibunya. Jadi dia dan ayahnya bakal pulang kampung buat ziarah"

The One And Only [END]Where stories live. Discover now