Chapter 39 : Kesempatan

7.7K 306 17
                                    

Hwaaa! 3.220 kata ngetik chapter ini 🎉
Untuk merayakan 30K vote juga nih, makanya aku ngetik sepanjang ini hihi. Terima kasih ya buat dukungannya ❤

Ketemu lagi nih sama Gavin-Alexa 🔥

Happy Reading

_______________

Leander menatap Alexa dan Gaby bergantian. Perlahan tangannya bergerak membuka surat hasil tes DNA dari dokter, jantungnya seolah berdetak lebih kencang. Beliau membaca kata demi kata, hingga satu kalimat itu mampu membuatnya terkejut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa probabilitas Leander Brata Jaleo sebagai ayah biologis dari Gaby Hallen Smith adalah 99,9%.

Mata Leander refleks berkaca-kaca, beliau langsung memeluk Gaby saat itu juga dan pelukannya terbalas. Beliau tidak bisa menyembunyikan perasaan harunya malam ini, karena semuanya memang sudah terbukti.

"Akhirnya--" ujar Leander terputus-putus. "Akhirnya setelah bertahun-tahun kebenarannya terungkap, papa sangat bersyukur karena kamu selamat di hari itu. Pasti sangat berat bagi kamu menjalani hidup yang keras dengan Belina."

Alexa menatap keduanya dengan air mata yang terus mengalir. Sungguh, ini kejutan besar di hidup Alexa, ia akhirnya bisa mengetahui fakta yang sesungguhnya. Tidak pernah terbayangkan bahwa kakaknya masih hidup.

Gaby melepaskan pelukannya. "Aku juga bersyukur karena aku berhasil membuktikan ini semua, pa. Nggak sia-sia rasanya aku pergi ke negara ini untuk keluarga aku." Ia menghapus air matanya. "Ya, walaupun rasanya ada yang kurang karena aku tahu mama sudah meninggal, kan?"

"Kamu tahu?" tanya Leander.

"Aku mengikuti papa waktu papa ke makam mama."

Lalu Gaby mulai bercerita tentang bagaimana dulu ia selamat dari kebakaran, bertemu daddy dan mommy-nya, dan hidup dengan lebih baik dari yang sebelumnya. Gaby tak henti-hentinya menceritakan kebaikan dan kasih sayang orang tua angkatnya padanya

Leander menghela nafasnya lega saat tahu anaknya diangkat oleh orang tua yang penyayang, namun merasa kasihan pada putri pertamanya karena belum sempat merasakan kasih sayang ibu kandungnya. Beliau berpikir, Gaby pasti sangat senang jika sekarang Angela masih hidup, bisa merawatnya untuk menggantikan waktu mereka yang tersita selama bertahun-tahun.

"Maaf, ya," ucap Leander, meraih tangan Alexa dan Gaby di masing-masing tangannya. "Maaf karena papa nggak bisa jaga mama dengan baik dan akhirnya mama ninggalin kita semua."

Leander menunduk, menatap tangan kedua putrinya. Beliau sangat menyesal. Bayangkan, selain putri pertamanya yang harus hidup menderita, secara tidak langsung saat menikahi Belina karena surat palsu itu, beliau juga sudah memasukkan monster ke dalam rumahnya hingga Alexa juga ikut menderita.

"Papa juga minta maaf sama kamu, Alexa. Papa ceroboh dan main percaya gitu aja sama semuanya sampai akhirnya kamu harus celaka kayak gini. Papa udah tau selama ini uang yang papa titipkan ke dia nggak tersampaikan ke kamu, lalu semua karangan cerita yang dia sampaikan ke papa kalau kamu berulah dan lain-lain."

Beliau masih terbayang bagaimana semua kelakuan Belina yang Gavin jelaskan padanya. Gavin sudah menyerahkan semua bukti pada Leander terlebih dahulu sebelum nantinya akan diserahkan ke polisi untuk menambah bukti.

Alexa menggeleng, mengeratkan genggamannya. "Pa, Alexa udah maafin papa. Alexa juga minta maaf karena selama ini Alexa jadi jauhin papa, Alexa ngebantah papa. Maaf ya, pa."

Leander mengangguk. "Besok papa sama Gavin mau ke kantor polisi buat serahin bukti kejahatan Belina yang lain." Beliau menatap kedua putrinya dengan memohon. "Ayo kita mulai hidup yang baru, lembaran baru, momen bahagia yang baru. Papa juga minta buat kalian berdua untuk tetap saling menyayangi, tetap berada di sisi papa ya."

Alaric's [End]Where stories live. Discover now