Chapter 10 : Crazy Over Her

26.8K 1.4K 39
                                    

Happy Reading

_______________

Jam dinding menunjukkan pukul 6 malam. Namun Alexa baru saja membuka matanya perlahan. Dahinya mengernyit ketika sadar sekarang dirinya telah berada di kamarnya.

Apa Gavin yang membawanya? Kenapa dirinya mudah sekali tertidur akhir-akhir ini? Pikiran Alexa berkelana membayangkan Gavin yang menggendongnya. Pasti akan jadi perbincangan para karyawan yang ada disana. Memikirkan itu Alexa menghela nafasnya kasar.

Kemudian Alexa bergegas membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Setelah memakai piyamanya Alexa keluar dari kamar dan menuju dapur sekaligus ruang makan yang ada di bawah.

Sejenak Alexa menatap pintu kamar yang selalu saja tertutup ketika ia pergi ke dapur. Memang ada apa sih di dalamnya? Alexa berdecih ketika memikirkan laki-laki sok misterius itu.

Belum sampai Alexa melangkahkan kakinya lagi tiba-tiba pintu kamar tersebut terbuka dan munculah Gavin dengan keadaan shirtless.

"Mau kemana?" tanya Gavin dengan tatapan seperti biasanya.

"Ke Ujung Kulon!"

Kemudian Gavin menyodorkan selembar kertas kepada Alexa. Alexa hanya menerimanya dengan raut wajah yang kebingungan.

"Ini apa?"

"Baca."

Perlahan Alexa membaca surat tersebut. Mata Alexa membulat saat membacanya dan kembali mengulangnya karena tak percaya.

"Maksudnya ini apa?" Alexa mendongak menatap Gavin.

"Ya lo udah baca kan? Itu buat lo." Gavin langsung masuk ke dalam kamarnya tanpa menutup pintu.

Alexa menggeleng dan tanpa sadar ikut masuk ke dalam. "Bukan itu maksud gue. Kenapa lo ngasih ini ke gue? Lo ngusir gue?"

Gavin langsung membalikkan tubuhnya dan menatap Alexa dalam, sedangkan Alexa masih menunggu penjelasan dari pria di hadapannya itu. Ia masih tak mengerti ketika ia membaca surat itu dan terkejut bahwa surat tersebut adalah surat sewa apartment atas nama dirinya.

"Stop mikir kayak gitu. Gue ngasih lo apart biar lo nggak ngerasa ngebebani keluarga gue."

"Terus dengan lo ngasih gue apart gue makin nggak terbebani? Justru gue makin berhutang budi sama keluarga lo." suara Alexa memelan ketika mengatakan itu. Ia merasa sudah banyak merepotkan keluarga Gavin.

"Gue yang ngasih. Bukan keluarga gue, jadi nggak ada alasan lagi buat lo nolak."

Tak tau lagi bagaimana Gavin akan mengelak. Sebenarnya bukan hanya itu alasan mengapa ia memberikan apart untuk Alexa. Ia tak mau Andrian dan Alexa semakin dekat walaupun mereka di sekolah pun akan berdekatan. Sebentar lagi Andrian akan pulang, itu artinya ia akan melihat Andrian dan Alexa yang selalu bersama ketika ia pulang dari kantor. Sungguh itu menyebalkan.

"Gue nggak mau!"

"Gue nggak minta persetujuan lo mau atau nggak."

Alexa mengepalkan tangannya. "Oke tapi gue akan bayar nanti." putus Alexa.

"Nggak, bayar sekarang."

Alaric's [End]Where stories live. Discover now