Chapter 36 : Laugh and Love

8.7K 322 6
                                    

Hai, gimana? testimoni dong kemarin yg udah baca additional part 35 di karyakarsa 😍

Terima kasih ya atas antusias kalian
Jangan spoiler ke yg lain dulu, kita spill tipis" aja ☺

Oh, iya, mau minta tolong buat bantu tandain yg typo ya. Tencuu 😘

Happy Reading

_______________

Udara Bandung sepertinya menjadi favorit Alexa sejak kakinya menginjak di kota tersebut, apalagi itu pertama kalinya Alexa di Bandung. Bandung dan Gavin, Alexa sangat menyukai mereka.

Matanya tak lepas menatap pria yang sekarang berada di sampingnya, menggenggam tangannya. Wajah Gavin dari samping sangat menawan, mata elang yang dihiasi bulu mata yang Alexa akui cukup panjang, lalu hidung mancung, berserta bibir yang semalam memagut habis bibirnya.

Pipinya merona, senyumnya merekah malu. Kegiatan panas yang mereka lakukan kembali memenuhi pikirannya, apalagi mengingat begitu tidak berdayanya tubuhnya saat Gavin menyentuhnya.

"Hei, lagi mikirin apa sih kok sampai senyum-senyum gitu?" tanya Gavin yang ikut tersenyum.

"Nggak apa-apa kok."

Sedikit membungkuk, pria itu mendekatkan bibirnya ke telinga Alexa. "Apa? Inget yang semalem ya?"

Tangan Alexa terangkat, memukul lengan Gavin. "Apa sih! Enggak ya!"

Pengelakan itu membuat Gavin terkekeh sembari berjalan menyusuri setiap sudut museum yang saat ini mereka datangi. Sebelumnya mereka juga pergi ke berbagai tempat wisata di kota tersebut. Gavin dengan senang hati melakukan apapun asalkan liburan mereka kali ini akan benar-benar membuat Alexa bahagia.

"Ngaku aja deh.." Gavin seakan belum puas menggoda kekasihnya. "Kalau mau, boleh kok nanti malem nambah lagi."

Mulut Alexa setengah terbuka, matanya menatap Gavin dengan galak. "Gavin!" kepalanya menoleh kanan kiri. "Nanti didengerin orang!"

Setelahnya Gavin tertawa, membuat Alexa menggelengkan kepalanya. Mereka berhenti untuk mengambil beberapa foto bersama, atau bergantian. Puas dengan jalan-jalan seharian ini, mereka memutuskan pulang, mencari tempat untuk merebahkan tubuh.

Tak ada siapa pun di villa, termasuk Bi Aida. Gavin memilih pergi ke dapur setelah mengguyur tubuhnya dengan air shower, sambil menunggu Alexa, dia akan membuat jus alpukat yang mereka beli sebelum pulang.

Selesai dengan pekerjaannya, Gavin menghampiri Alexa yang berada di kamar, tangannya membawa dua gelas jus alpukat buatannya.

"Kok udah packing?" Gavin meletakkan gelas tersebut di atas nakas. "Nanti aja sayang, aku bantuin."

"Nggak apa-apa, Vin. Ini aku cuma packing barang-barang aku yang di nakas kok."

Gavin mengangguk, memberikan jus alpukat pada Alexa. "Diminum, nanti habis ini istirahat."

"Makasih, sayang. Baiknya... ada apa nih?"

"Nggak ada apa-apa, aku kan emang baik." ujarnya seraya mengecup pelipis Alexa ketika gadis itu minum. "Oh iya, katanya jus alpukat baik loh buat ini."

"Emmhh.." dengan refleks Alexa melenguh saat tangan kekar itu mengusap dadanya, meremasnya pelan kemudian.

Seringaian tipis Gavin menghiasi wajah pria itu, ia selalu suka dengan respons Alexa saat tangannya menyentuh apapun yang ada pada Alexa.

Alaric's [End]Where stories live. Discover now