Nabila mendelik, Paul masih tanya kenapa? Nabila mendekat "ramai orang" bisiknya

"Loh, emang kenapa?"

"Entar aku di serang fans kamu, gimana?"

"Coba aja kalau mereka berani"

Uuuu, Nabila melirik Paul dengan tatapan yang membuat Paul tertawa "ih kenapa? Kamu gak percaya?"

"Nabilaa!!"

Anggis melambaikan tangannya saat Nabila melihat kearahnya. Nabila tersenyum dan buru-buru berjalan menghampiri Anggis

"Pelan-pelan Nabila" peringati Paul, dia langsung siap siaga menjaga Nabila di belakang.

"Kalian sudah dari tadi?" Tanya Nabila, Anggis dan Alvin menggeleng serempak "barusan kok" jawab mereka hampir bersamaan

Syahnas yang sedari tadi mencari keberadaan Paul, dan saat melihat pria itu bersama Nabila dia merasa tidak puas, dia menghampiri mereka dan langsung memeluk lengan Paul

"Ih?" Desissan Anggis membuat Nabila menoleh, dia melihat Syahnas sedang bergelayut manja dengan Paul

"Kamu dari mana aja sih? Aku nungguin kamu dari tadi"

Paul berusaha melepaskan tangan Syahnas "aku pergi jemput Nabila"

"Emang dia gak bisa pergi sendiri? Manja banget" ucapnya sambil melirik Nabila dengan sinis. Nabila santai saja, dia tersenyum menanggapi ucapan Syahnas

"Ih, ngaca!" Sarkas Anggis, enak aja ngatain sahabatnya manja! Gak sadar diri banget "lo tuh udah kayak monyet gelantungan, masih aja ngatain orang!"

"Pfftt" Alvin menutup mulutnya sambil berbalik menahan tawa

"Temen kamu kok rendahan semua sih Paul?"

"APA LO BILANG?" Anggis ingin maju untuk berkelahi, tapi di tahan oleh Nabila dan Alvin

"Syahnas, jangan gitu" Paul melepesakan tangan Syahnas dan mendekati Nabila. Nabila tidak melihat Paul, dia hanya menatap Syahnas dengan smirk yang tidak pernah di tunjukkannya ke siapapun

Syarla menghela nafasnya lelah, dia menarik tangan Syahnas untuk menjauh. "Apa-apansih Syar! Lepasin!"

Syarla menghempas tangan Syahnas, dia menatap Syahnas dengan sangat dingin "lo bisa gak sih jangan bikin masalah? Lo juga gak di undang, mending lo masuk kamar deh sana! Packing-packing, besok lo pulang kan?"

***

"Kenapa lo?" Rony barusan datang, dia heran melihat Anggis yang cemberut sedang di tenangkan oleh Nabila

"Bukan urusan lo" jawab Anggis

"Widihh, sial banget baru datang kenak semprot"

Alvin melirik Rony, memberi kode untuk diam jika tidak ingin kena semprot lebih lagi. "Ada apa?" Tanya Rony tanpa suara "nanti di ceritain" jawab Alvin juga tanpa suara.

Nabila duduk di samping Anggis dan mengelus pundak wanita itu "udah Gis, gak usah di pikirin. Biarin aja"

Nabila juga tidak senang, tapi dia masih bisa mengendalikan emosinya, dia melihat Paul yang pergi meninggalkan mereka.

Tak lama acara ulang tahun sudah dimulai, sesi bernyanyi dan penghembusan kue berjalan dengan lancar. Sekarang tamu-tamu sudah mencar kembali menikmati pesta ini. Nabila melihat ke ujung dekat dengan pintu kaca. Di sana ada Paul dan Syahnas, serta mama dan papanya Paul. Mereka terlihat menikmati berbincang bersama.

Nabila mengedip dan berbalik, Alvin menghampirinya dan mereka berbincang-bincang. Suasana hatinya yang sedari tadi tidak bersahabat sekarang sudah mulai membaik, dia tertawa lepas karna Alvin banyak melakukan lelucon.

The One And Only [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang