Paper Bag

432 63 0
                                    

Hermione sedang berada di perpustakaan, aku dan Ron akan pergi kesana.

Aku sudah meletakan syal Cedric dalam paper bag. Aku membawanya, berharap nanti bertemu dengan dirinya. Pasti tidak susah bertemu Cedric, dia-kan populer.

Salju masih menumpuk banyak sekali, udara dingin tentu menyelimuti Hogwarts. Aku ingin sekali segera makan malam, ingin makan sup hangat jika memungkinkan.

Sepanjang melewati koridor-koridor Hogwarts, aku mengeratkan syal merah pemberian nenek, hadiah Natal.

" Kita selesaikan tugas Ramalan supaya akhir pekan bisa ke Hogsmeade..." Kata Ron sambil jalan cepat diseblahku.

" Ajak Harry tidak ya?" Tanyaku ragu. " Dia harus memecahkan teka-teki telur itu, aku mulai khawatir lagi..."

" Ajak saja, masih lama....kita pikirkan itu  nanti...." " Itu apasih..." Tanya Ron melihat paper bag yang aku bawa.

Sebelum sempat menjawab, di tikungan aku melihat Cedric dikerumuni teman-temannya. Kebetulan yang bagus pikirku.

" Punya dia.." Kataku pelan pada Ron " Kau tunggu disini ya, aku akan segera kembali"

Aku sedikit berlari menghampir Cedric yang sekarang bersandar pada dinding koridor.

Dia sedang tertawa, rambutnya berantakan tapi malah dia terlihat lebih tampan. Udara dingin membuat kulitnya sedikit kemerahan, mungkin juga karena dia tertawa.

Ketika dia melihat aku menghampirinya. Dia berhenti tertawa tapi tersenyum, manis sekali.

" Ced bisa kita bicara sebentar...." Kataku, menyela gurauan teman-temannya.

" Oooooooooooowww" Bisik gaduh mulai terdengar dari teman-temannya, tapi tidak mau kupedulikan.

" Kalian pergilah, aku akan menyusul...." Kata Cedric pada teman-temannya yang diselingi tawa, dan saling dorong.

Cedric mulai menatapku, kami berjalan sedikit kekiri untuk menghindari beberapa teman Cedric yang berjalan dilambat-lambatkan.

" Ini " Kataku sambil menyodorkan paper bag.
" Terima kasih ya..."

" Oh...." Kata Cedric, ketika mulai membuka paper bag-nya. Kemudian dia mulai mengambilnya, dan melilitkan pada lehernya.

" Kemarin aku lihat kau dan Cho, saat aku dan Ron dari dapur setelah makan...." Kataku.
Dia mengangguk, mendengarkan sambil merapikan syal-nya.

" Bagaimana dengan Cho? Dia baik-baik saja-kan... Dia menangis kemarin...."

Wajah Cedric tampak biasa saja, aku tidak bisa membaca wajahnya.

" Sudah selesai... harusnya Cho mengerti sekarang, tapi kuharap benar-benar begitu, tidak perlu kau pikirkan..." Kata Cedric tampak tenang.

" Baiklah.. aku percaya denganmu..." Kataku pasrah.

" Kau sering ke dapur ya?" Tanya Cedric.

" Iya, aku sangat suka dapur Hogwarts sekarang.  Sayang sekali, aku baru tahu tahun ini...."

" Pantas saja.... asrama Hufflepuff dekat dapur...." Kata Cedric, sambil mengusap rambutnya membuatnya semakin berantakan.

" Oh sungguh...,? " Kataku terkejut. Cedric mengangguk

" Kau bisa pergi denganku .... kapan-kapan" Katanya ragu.

Aku mengangguk " Itu tergantung, aku lapar atau tidak ya... Ron atau kembar Weasley yang biasa mengajak...."

" Sepertinya kau suka makan ... apalagi jika malam"  Katanya sedikit menahan tawa.

" Bagaimana bisa tahu?" Kataku sambil mengangkat alis.

Our Golden Time | Cedric Diggory Where stories live. Discover now