Setengah Raksasa

517 59 0
                                    

Kami kembali membahas Hagrid yang setengah raksasa.

"Dari dulu sudah kuduga," katanya, mengangkat bahu. "Aku tahu dia tak mungkin raksasa asli, karena yang asli tingginya sampai enam meter. Tetapi, ngapain sih, histeris begini cuma soal raksasa. Tak mungkin semuanya mengerikan... Ini kan seperti prasangka orang terhadap manusia serigala... Cuma kefanatikan saja, kan?" Kata Hermione aku setuju sekali.

Tampaknya Ron ingin menjawab dengan tajam, tetapi mungkin dia tak mau bertengkar lagi, karena dia berpuas diri dengan menggelengkan kepalanya tak percaya ketika Hermione berpaling darinya.

" Ayo, bel sudah bunyi lima menit yang lalu" Kataku sambil melihat jam tangan.

Kami berjalan untuk Pemeliharaan Satwa Gaib. Salju masih tertutup begitu tebal dan kami masih kesulitan berjalan. Saat ini jelas sekali aku tidak ingin belajar tentang Pemeliharaan Satwa Gaib.

Ketika kami sampai di sana tidak ada Hagrid tapi penyihir wanita tua dengan rambut beruban yang dipotong pendek.

"Siapakah Anda?" tanya Ron, memandangnya.
"Di mana Hagrid?"

"Namaku Profesor Grubbly Plank," katanya singkat. "Aku guru pengganti Pemeliharaan Satwa Gaib kalian"

" 'Di mana Hagrid?" Harry mengulang keras.
"Dia sakit," kata Profesor Grubbly Plank pendek.

Draco Malfoy dan anak-anak Slytherin lainnya telah bergabung. Mereka semua tampak senang dan tak seorang pun heran melihat Profesor Grubbly Plank.

"Ke sini," kata Profesor Grubbly Plank, dan dia melangkah ke arah padang rumput tempat kuda-kuda Beauxbatons gemetar kedinginan.

"Sakit apa Hagrid?" tanya Harry, bergegas mengejar Profesor Grubbly Plank.

" Tak usah peduli," jawabnya, seakan dia
menganggap Harry mencampuri urusan orang.

" Tapi saya peduli," kata Harry panas.

Sebagian besar anak perempuan ber-"oooooh!" melihat Unicorn. "Oh, indah sekali!" bisik Lavender Brown. "Bagaimana dia mendapatkannya? Unicorn kan sulit sekali ditangkap!"

"Anak laki-laki mundur!" seru Profesor Grubbly. Plank, merentangkan sebelah tangannya yang menghantam keras dada Harry.

"Unicorn lebih suka sentuhan wanita. Anak perempuan di depan, dan dekati dia hati-hati, ayo, santai saja..."

Karena banyak anak Perempuan yang sedang mengerubungi Unicorn itu, aku memilih untuk tidak mendekat dengan mereka terlebih dahulu.

"Menurutmu kenapa dia? Apakah Skrewt...?" Tanya Harry padaku dan Ron.

"Oh, dia tidak diserang, Potter, kalau itu yang kau kira," kata Malfoy pelan ikut campur. "Tidak, dia cuma terlalu malu memperlihatkan wajah jeleknya yang besar."

"Apa maksudmu?" kata Harry tajam.

Malfoy merogoh kantong jubahnya dan menarik keluar halaman surat kabar yang terlipat.

"Ini dia," katanya. "Berat juga memberitahumu, Potter..." Dia menyeringai ketika Harry menyambar koran itu, membuka lipatannya, dan membacanya.

Aku, Ron, Seamus, Dean, dan Neville ikut membaca dari balik bahunya. Di atas artikel itu ada foto Hagrid yang tampak salah tingkah.

KESALAHAN BESAR DUMBLEDORE

Yang inti dari koran itu adalah Hagrid setengah raksasa dan menjelek-jelekan Hagrid tentang cara mengajar dia yang berbahaya.

Harry selesai membaca dan mendongak menatap Ron, yang mulutnya ternganga. Setengah-raksasa.

"Bagaimana dia bisa tahu?" Ron berbisik.

Our Golden Time | Cedric Diggory Where stories live. Discover now