Bab 72 | Welcome Back

319 21 6
                                    

September, 2024

Sepasang kaki jenjang milik seorang wanita berparas cantik itu berhasil membawanya melangkah keluar dari pintu bandara. Sekian lama kini akhirnya Acha memutuskan kembali ke tanah air. Setelah studinya di negeri kangguru selesai, ia pulang dengan jiwa yang baru.

Sedangkan di luar sana tampak seseorang tengah menanti kedatangannya. Berbekal selembar kertas di tangan, lelaki itu sengaja mengangkatnya tinggi-tinggi. Setelah menyadari keberadaannya, sejenak Acha mengerucutkan bibir. Bagaimana tidak, secara tak langsung Jaka telah membuatnya malu. Dengan sengaja dia menuliskan "Welcome to the hell, Pendek!" pada kertas seukuran manila putih itu.

Tanpa pikir panjang akhirnya Acha pun berjalan terburu-buru menghampiri lelaki itu. Langkah kakinya tampak lebar. Namun, Jaka sama sekali tak gentar. Sebaliknya ia malah terlihat senyam-senyum sendiri. Sepertinya lelaki itu terlihat bahagia sekali karena berhasil membuat Acha geram.

"Siapa yang lo sebut pendek itu, hah?!" sungut wanita itu sesaat setelah ia berhasil menjitak kepala si laki-laki.

"Lah, emang ngapa sih? Lo kan aslinya pendek," balas Jaka kepalang santai.

"Ck! Body shaming tau nggak!"

Acha membuang wajahnya seraya melipat kedua tangan di dada. Sedangkan Jaka tertawa geli.

"Jangan cemberut gitu dong, Sister! Kita pulang sekarang aja, gimana?"

Tak ada jawaban dari wanita itu. Tampaknya ia masih marah karena disebut "pendek".

"Udah dong marahannya. Gue laper nih, pengen cepet-cepet makan masakan Ibu," ucap Jaka sembari merangkul pundak wanita itu.

"Iba-ibu.. iba-ibu! Itu Ibu gue ya kalo lo lup–"

Belum sempat Acha menyelesaikan omelannya, tapi tiba-tiba saja Jaka menggendongnya bak seperti karung beras.

"HEH! TURUNIN GUE YA!" teriak Acha keras ditengah keramaian bandara. Bahkan saking kerasnya, keduanya sampai dijadikan tontonan gratis oleh orang-orang sekitar.

"Sst! Berisik! Lagian bentar lagi juga jadi Ibu gue."

"Siapa bilang?!" tantang wanita itu sembari masih berusaha melepaskan diri dengan memukul-mukul punggung lebar milik Jaka. Namun sayang, usahanya tak membuah hasil.

"Oh, ceritanya lo lagi nantangin gue nih? Oke, kita ke KUA sekarang!"

"Heh! Gila lo ya!"

Racauan wanita itu sungguh tak mempan sama sekali bagi Jaka. Sebaliknya ia malah membalikan badan dan terus berjalan sampai ke area parkiran.

=TAMAT=

Author's Note :
Hai, setelah sekian purnama akhirnya cerita ini tamat juga. Yeay!🥳🥳

Kalau ditanya soal kesanku menulis cerita ini, aku bakal jawab susah! Kenapa? Sebab emang benar-benar susah sekali cari mood yang bagus buat lanjutin cerita ini.

Sebenarnya aku gak expect kalau cerita ini bakal panjang banget. Bahkan sampai memakan waktu hampir 2 tahun. Maklum, aku nulisnya gak pakai kerangka kayak ceritaku yang lain. Padahal awal aku nulis cerita ini tujuannya buat menghibur para Madesu yang lagi ditinggal wamil sama Sungjin. Tapi karena emang panjang banget jadinya cerita ini baru selesai pas Sungjin udah balik wamil beberapa bulan yang lalu. Wkwk..

Btw, makasih ya buat kalian yang udah support cerita ini. Baik itu yang udah dengan senang hati menekan tombol bintang, meninggalkan jejak komentar, atau bahkan hanya sekedar nambahin angka pembaca aja. Sampai jumpa di ceritaku selanjutnya 👋👋

Cinta Salah Alamat | Sungjin Day6Donde viven las historias. Descúbrelo ahora