Bab 51 | Kembalikan Dia!

135 26 0
                                    

Januari, 2022

Saat yang paling menyenangkan bagi Echa adalah ketika akhirnya ia telah berhasil merampungkan seluruh pekerjaan rumah yang hampir tiada habisnya itu. Apalagi sang suami berserta anaknya tidak sedang berada di rumah. Jadi, wanita tersebut dapat dengan puas menikmati waktu bersantainya.

Ditemani dengan sepiring buah melon yang ia potong kecil-kecil, kini Echa sedang asyik duduk di atas sofa sembari menonton tayangan televisi. Kedua kakinya sengaja ia luruskan, sedangkan tangan kanannya
sibuk menyuapkan sepotong demi sepotong buah melon ke dalam mulutnya. Tak lupa tangan yang satunya lagi juga sibuk mengusap-usap perutnya yang kian hari semakin membuncit.

Tampak layar flat yang ada di depannya saat ini tengah menayangkan sebuah acara gosip langganannya. Hampir tak ada satu pun hari yang Echa lewatkan demi menonton acara itu. Namun, entah mengapa wanita itu tiba-tiba berdecak sebal lantaran ketika melihat seorang istri dari konten kreator ternama tanah air tengah memamerkan hadiah mewah yang ia dapatkan di hari ulang tahunnya. Hingga hal itu membuat Echa semakin iri saja.

"Ck! Ya maklum aja bisa dapet mobil mewah, lah wong suaminya kaya raya!" komentar Echa dengan nada julid khas emak-emak di luar sana.

Satu potong buah melon ia lahap kembali sebelum melanjutkan ucapannya, "Kalo suami modelan Mas Satya ya paling mentok ngasih daster doang!"

Walaupun mulutnya masih sibuk mengunyah, ia tetap asyik bermonolog ria.

"Itu pun cuman kepake satu jam. Selanjutnya malah dirobek lagi sama dia."

Ia berhenti sejenak untuk menelan makanannya.

"Huh! Punya laki kok gak bisa sabar dikit pas nagih jatah!" cibirnya disertai dengan senyuman miring.

Karena kian lama Echa semakin bertambah kesal, kini ia memutuskan mematikan televisi itu. Selanjutnya diraihnya ponsel yang tergeletak tak jauh dari tempat duduk.

Entah mengapa tanpa diperintah, jemari tangannya bergerak membuka ruang obrolan bersama sang suami. Padahal saat jam-jam seperti ini, biasanya Echa pantang sekali menghubungi lelaki itu.

Bunda Echa
Mas, lagi kosong nggak?

Satu menit, lima menit, hingga sepuluh menit lamanya pesan singkat tersebut tak kunjung dibalas. Seketika hal tersebut sukses membuat suasana hatinya semakin memburuk. Dibantingnya benda pipih itu hingga membentur permukaan sofa cukup keras. Kini bibirnya tampak mengerucut lucu.

Baru saja Echa hendak pindah ke kamar, tapi sebuah getaran yang berasal dari ponsel itu berhasil mengalihkan perhatiannya. Tanpa babibu lagi, wanita itu kembali bersemangat dan langsung membuka pesan yang barusan ia dapat.

Ayah Satya
Dalem, Dek
Ada apa ya?
Kayaknya kamu lagi pengen sesuatu
Tapi bisa nunggu Mas sebentar?
Soalnya aku harus ngisi satu kelas lagi
Tapi Mas beneran janji deh, habis ini tak coba carikan

Echa tak kuasa menahan senyumannya ketika ia selesai membaca deretan pesan singkat yang dikirimkan oleh sang suami. Satya memang benar-benar mengerti apa yang ia mau. Tanpa berlama-lama lagi, segera jemari tangannya menari di atas keyboard. Ia bermaksud menuliskan kembali balasan dari pesan manis itu.

Bunda Echa
Nggak usah deh, Yah
Aku cuman pengen itu 👉👈

Ayah Satya
Hah?!
Kamu pengen buat anak lagi?

Bunda Echa
MAS SATYA IH!! 😠

Ayah Satya
Wkwk..
Ciyeee~~
Istriku salting nih 😗

Cinta Salah Alamat | Sungjin Day6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang