Prolog

10.4K 447 61
                                    

A/n; pengganti What If. Karena belakangan aku nulis adult, jadi agak susah in lagi ke teenfict—alasan aku unpub What If. Btw ini tropenya masih kayak kemarin, friendzone gitu wkwk

***

Membuka pintu apartemen dengan lesu, napas Sheila langsung terembus kasar begitu samar-samar membaui wangi parfum familier. Melangkah gontai ke ruang tamu, perempuan itu harap si dia yang berkunjung tidak datang untuk menagih jatah. Suasana hati Sheila sedang berantakan gara-gara pressure pekerjaan sialan, jangan sampai seseorang menambah ruwet pikirannya atau dia bakal mengamuk macam banteng gila.

"Lembur mulu entar lo tipes."

Sheila berdiri di hadapan si penanya sembari bersedekap dada, menatap malas pada si dia. "Ngapain ke sini?"

"Biasa, babe."

"No sex tonight. Gue lagi gak mood." Sheila melempar totebag ke sofa, tepat mengenai perut lelaki yang tengah rebahan sambil memainkan ponsel. Begitu lelaki itu mengambil posisi duduk dan menepuk ruang kosong di sebelahnya, Sheila segera jatuhkan pantat di sana. Kepalanya terkulai di sandaran sofa, sorot letih gamblang terpancar dari matanya yang kini fokus menatap langit-langit ruangan. "Gue capek banget sampai-sampai pengin punya Sugar Daddy aja. Lo kalau mau ngeseks sewa lonte sana, atau sama Andrea yang katanya rela ngangkang dua puluh empat jam buat lo itu." Sheila memejam, lalu menghela napas panjang. Ia harus totalitas pamer kenelangsaan supaya Kevin tidak merengek minta dipuaskan.

Kevin terkekeh, posisi badannya miring ke arah Sheila, menatap kawan sejak kecilnya itu dengan sorot jenaka. "Lo kira gue apaan nyewa jalang? Ogah, njir. Entar gue penyakitan. Andrea hot as fuck, sih, tapi bawel. Belum apa-apa aja udah nuntut ini-itu kayak jaksa." Kekehan Kevin lolos dalam nada parau. Ia elus pipi mulus Sheila dengan punggung tangan, senyum lembutnya terulas tanpa sepengetahuan Sheila. "Nikah, yuk?"

Mata Sheila terbuka, ia bawa atensi ke samping kanan, menyambut sorot lembut dari mata Kevin. "Nikah?" Perempuan itu mendengkus. "Ogah. Sampai kapan pun ogah. Lo tau gue enggak akan pernah nikah, 'kan?"

"Enggak semua cowok kayak bokap lo, Shei. Gue brengsek, tapi setia kok."

Sheila senyum ngejek. "Bullshit."

Kevin terkekeh. "Kalau gak nyoba ya nggak bakal tau. Ayo makanya nikah dulu biar gue bisa buktiin kesetiaan."

"Nope, thanks."

"Ya udah kalau enggak mau nikah, tapi kawin mah harus. Kuy, Shei?" Kevin menaikan turunkan sepasang alisnya.

"Gak mau. Capek, Kevin."

"Cuddle, deh?"

"Mana bisa lo sebatas cuddle."

"Bisa."

"Cium dulu kaki gue."

"Nantangin." Kevin menyeringai sebelum bergerak ke atas tubuh Sheila, mengunci perempuan itu di bawah kuasanya. Sorot jenaka di mata Kevin sirna, tertindih kabut nafsu. "Di sini apa pindah ke kamar?" tawarnya.

"Bukannya malam ini lo ada jadwal manggung, ya?" Sheila tahu sekali belakangan Kevin ini super sibuk karena band-nya sedang naik daun.

"Makanya gue ke sini, recharge dulu, Shei, biar semangat. Buruan, ah—" Jemari Kevin mulai melucuti kancing kemeja Sheila, tetapi pergerakannya dicekal. "Shei, bentaran doang please."

Sheila memicing. "Pengaman?"

Kevin merogoh saku belakang celana jeans-nya, mengeluarkan kemasan plastik berbentuk kotak, kemudian menggigitnya sambil mengedikkan satu alis. "Di sini apa di kamar, hm?"

Sheila mengulas senyum miring, lalu secepat kilat menarik kerah kaos Kevin, menyatukan bibir mereka.

Ya, beginilah hubungan pertemanan Kevin dan Sheila. Mereka berteman sejak kanak-kanak. Semula tidak neko-neko, berkawan dengan normal. Sampai kemudian tiga bulan lalu keduanya terjebak peristiwa tidak terduga, menjerumuskan mereka ke jurang malapetaka. Alkohol merenggut kesadaran, berakhir saling memuaskan di ranjang. Malam sarat kenikmatan. Setelahnya Kevin kecanduan, dan Sheila tidak keberatan. Maka sejak malam itu mereka sepakat untuk saling mendatangi ketika butuh.



Tak ada yang berubah sejak malam itu.

Kecuali,


perasaan.

***

Cast.

— Sheila —

— Sheila —

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

— Kevin —

⚠️Warning⚠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⚠️Warning⚠️

Bakal banyak harshword.
Dan MATURE. Mungkin gak eksplisit, tapi plotnya pasti lebih ++ dari cerita Love Me Only. Be wise, okay? Underage jangan—terserah sih, dibilangin juga pasti gak didenger:)

[✓] Friends with BenefitsWhere stories live. Discover now