CHAPTER 56 - SELAMAT ULANG TAHUN

2.3K 379 121
                                    

Ih, serius. Mau tamat ಥ_ಥ
Aku gak nyangka bakal secepet ini. Tapi ini bentar lagi. Bentar lagi banget. 70 paling jauh keknya

Jadi, ayo ramein. Aku gak mau ada siders. Gak boleh spam next. Pokoknya mah diramein.

Malam, aku pake kuota ramadhan 😭🙏

230 vote 300 komen bisa gak siiii ಥ‿ಥ

Happy reading!

Hubungan Ian dan Aika makin jauh sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hubungan Ian dan Aika makin jauh sekarang. Ian bahkan hanya akan tersenyum jika berpapasan atau tidak sengaja bertemu tatap dengan Aika.

Rasanya aneh. Rasanya seperti ada yang kurang. Rasanya Aika benar-benar kehilangan sesuatu.

Mereka putus dan hubungan mereka bahkan terlalu jauh dari pada sekedar teman. Ian memang tidak menjauhinya. Ia hanya menjaga jarak. Ah, menjaga dirinya. Lebih banyak menundukkan pandangan dan menghabiskan waktu di sekolah bersama Bara, Galang, dan Romeo. Mereka berempat sudah menjadi sahabat baik.

Mengejutkan, bukan?

Tapi begitulah kehidupan.

Aika hanya bisa mengikuti alur.

Ia sering galau dan menunjukan perasaannya itu tanpa kenal malu. Seperti di kantin ia akan menyanyi sad song bersama Alan dan kawan se-gengnya yang suka jadi pengamen dadakan.

Terkadang karena Aika masih suka galau dan menyanyikan lagu galau itu, ia sering dicie-ciein oleh teman-temannya atau bahkan seisi kantin. Mereka semua tahu hubungan Ian dan Aika tentunya. Sementara sang cowok penyuka permen anggur susu itu hanya mampu menunduk dan tersenyum tipis. Tak jarang pipinya juga ikut memanas karena terus digoda.

Namun, Ian tetap pada pendiriannya. Tidak mau pacaran lagi.

Aika juga sangat pengertian. Ia hanya menyalurkan emosi tanpa paksaan untuk minta balikan.

Aika banyak berubah.

"Selamat, ya, Bu. Aika peningkatan nilainya cukup bagus. Sekarang Aika masuk peringkat dua puluh besar. Lebih tepatnya tujuh belas. Sikapnya juga sudah lebih baik sekarang. Jarang melanggar aturan dan tidak tidur di jam pelajaran lagi. Terus dibimbing dan disupport, ya, Bu anaknya. Saya yakin Aika itu anak yang pintar," kata wali kelas ketika pembagian rapot semester awal. Mereka semua telah usai melakukan penilaian akhir semester.

Aika mendapat peringkat tujuh belas dari tiga puluh lima siswa yang awalnya ia peringatan dua puluh lima. Itu termasuk peningkatan nilai yang cukup bagus. Kapan lagi Aika bisa begini? Baru sekarang. Dari nilai sampai sikap semuanya meningkat menjadi lebih baik.

Ibu mana yang tidak bangga?

"Ternyata kamu bener, ya, mau berubah?" Aika tersenyum ketika mamanya mengusap puncak kepalanya penuh kasih.

"Nggak perlu yang pertama. Kayak gini aja Mama bangga banget sama kamu. Terus pertahanin, kalo bisa tingkatkan nilainya. Oke?" pinta sang mama.

"Oke, Ma," jawab Aika sambil mengangguk kecil. "Mama tau nggak peringkat pertama siapa?"

CHRISTIAN Where stories live. Discover now