CHAPTER 09 - GUE SUKA IAN

6.9K 685 72
                                    

Saya butuh sajen berupa vote dan komment dari para pembaca sekalian. Mohon diberikan sajennya wahai para pembaca yang baik dan budiman ☺️🙏

Follow wp : sapidolls
Follow ig : @flowdisee @wattpadidol
Follow tiktok : @flowdise

Selamat membaca. Enjoyyy!

"Jangan sentuh Ian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan sentuh Ian. Dia pacar gue sekarang!" kata Aika, menghentikan pertikaian ini.

Bagai petir menyambar di siang bolong. Syok. Itu yang mereka rasakan terutama Bara. Ia menggeleng tidak percaya sambil tertawa.

"Pacar? Nggak usah ngarang lo, Ka! Ini alibi lo doang, kan, buat nolongin si idiot ini?" tuduh Bara yang dibalas kekehan Aika.

"Gue mainnya nggak kayak gituan, Bar. Kalo pun iya, kenapa gue nggak ngelakuin ini ke cowok lain juga yang lo buli? Gue cuma lakuin ke Ian, kan?" terang Aika. Ia memang sering menolong siswa yang Bara buli. Karena Aika memang tidak suka keributan. Mereka terlalu berisik dan sering mengganggu tidurnya.

Aika menunduk, melihat Ian yang masih membatu mendapat perlakuan seperti ini. Sebuah senyuman yang jarang sekali Aika tunjukan kini ia tunjukan ketika melihat Ian. Tangannya tak diam untuk mengusap rambut yang terasa lembut berbau jeruk itu.

Hal itu sukses membuat ketiga cowok yang berdiri di depannya kaget bukan main. Aika tersenyum? Cewek pemalas dan selalu menjukkan wajah tanpa ekspresi itu tersenyum? Demi Tuhan, ini hal yang sangat jarang terjadi. Galang dan Romeo sampai menutup mulutnya. Kemudian mereka menoleh ke Bara yang tengah menatap dua sejoli itu dengan mata yang hampir keluar.

"Gue suka sama Ian," aku Aika yang terus-terusan membuat mereka bertiga syok terlebih Ian.

Tubuhnya menegang. Jantungnya berdegup begitu kencang. Apa lagi ketika Aika beralih menggenggam tangannya dan meminta Ian pergi.

"Bawa bekal lo juga, ya. Kita makan bareng," kata Aika. Dengan gerakan kaku Ian mengambil bekal makan serta air minumnya, lalu dirinya pasrah ketika Aika menggandeng tangannya dan membawanya pergi bersama.

Sementara Bara menatap kepergian mereka dengan nanar. Dadanya terasa begitu sesak. Demi apa pun, Bara belum pernah merasa sesakit ini. Ia langsung terduduk lemas dengan tatapan lurus ke depan.

"Dari dulu seleranya Princess Aika emang kayak gitu, King," ujar Galang.

"Lo nggak papa kan, King?" tanya Romeo.

Bara terlihat seperti orang frustasi. Ia mengusap wajahnya kasar. Tidak apa jika Bara kalah dengan seorang yang benar-benar tampan, keren, dan berwibawa, tapi ini? Ian? Bocah autisme itu mengalahkannya?

Ya lord, dunia sedang tidak baik-baik saja sekarang.

Seorang siswi yang Bara perhatikan waktu itu ketika pelajaran Pak Ilham tak lain dan tak bukan adalah Aika. Memperhatikannya? Itu adalah kegiatan rutin Bara setiap harinya.

CHRISTIAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang