Aika itu suka ngatur, tapi Ian suka.
Aika itu suka marah-marah, tapi Ian nggak benci.
Aika itu suka nyontek, tapi Ian bolehin.
Ian lebih percaya kalau Aika cinta Ian dari pada Aika jahat sama Ian.
"Kenapa nangis?" tanya Aika ketika Ian kembali d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ian dan Aika baru saja memperingati satu bulan pacaran beberapa hari lalu, tapi semenjak kehadiran Zidan semuanya berubah drastis.
Tidak ada lagi cowok cengeng penyuka permen anggur susu dan pawang cantik dan galak selayaknya malaikat pelindung.
Mereka sekarang seperti orang asing.
Ketika berpapasan mereka bahkan tidak bertegur sapa. Ian marah pada Aika, apa lagi ketika Zidan bilang jika hubungannya dengan Aika adalah sepasang kekasih.
What the ....
Lalu Ian selama ini apa?
Selingkuhan?
Mainan?
Atau memang budak?
"Bocil, sedang apa, Bocil?" tanya Bara dengan suara bersahabat.
"Gambar lo jelek banget, ya, kayak mukanya Dodit Buluk," komentarnya ketika melihat gambar yang Ian coret di halaman belakang buku tulisnya. Padahal di sana tertulis nama Bara Api dengan jelas, tetapi Bara tidak menyadarinya. Ia pikir itu bara api gunung meletus bukan dirinya.
"Dodit jarang mandi kayaknya. Nanti Ian bilangin deh biar rajin mandi," balas Ian mengiyakan ucapan Bara. Ia tersenyum melihat gambarnya sendiri, menurutnya itu bagus kok. Mata Bara saja yang salah mengatai gambarnya jelek.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Udah lah, tutup buku lo. Ikut kita kuy!" Bara menutup buku Ian dan menariknya dari duduk. Ia merangkul Ian yang tingginya tidak jauh berbeda darinya.
