CHAPTER 22 - BUKAN PACAR?

4.1K 489 71
                                    

Gak boleh siders ya vren. Hargai dengan memberi komen dan vote.

Follow wp : sapidolls
Follow ig : @flowdisee @wattpadidol
Follow tiktok : @flowdise

❝Aku ini kamu anggap apa? Seseorang yang berarti atau seseorang yang sama sekali tidak kamu anggap keberadaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku ini kamu anggap apa? Seseorang yang berarti atau seseorang yang sama sekali tidak kamu anggap keberadaannya.

Ian tidak bisa melarang apa yang Aika lakukan. Tangannya ditarik dan dibawa ke tempat di mana Bara dan kawan-kawanya berada. Ternyata mereka ada di pinggir lapang menonton anak cewek latihan cheers. Tidak perlu diragukan lagi, mata mereka bertiga sama sama seperti buaya. Kalau ada yang menarik dan menyegarkan, kenapa tidak?

Dugh!

"Apa-apaan lo!" sungut Bara kesal karena sebuah pukulan di tangannya membuat ice cream yang tinggal sedikit itu jatuh.

"Lo yang apa-apaan bangsat!" balas Aika masih dengan emosi memburu. Aika berikan satu pukulan lagi di pipi cowok tampan itu sampai ia kesakitan. Belum cukup sampai di sana, aset berharga milik Bara ditendang oleh Aika tidak main-main. Sukses membuat Bara kesakitan dan menekuk kakinya ke lantai semen yang keras ini.

"Astagfirullah, aset king baik-baik aja?" tanya Galang khawatir.

"Wah, gila nih. Bisa hancur masa depan King." Romeo menutup mulutnya ikut prihatin.

Sebelum mereka berdua mendapatkan hal yang sama. Galang dan Romeo langsung menekuk kakinya di lantai dan menyatukan tangannya meminta maaf meski pun tidak tahu salah apa.

"Maafin kami, Ka. Maaf euyyy!" kata Galang minta ampun.

"Kami salah apa lagi sih, Ka? Main hajar aja," tambah Romeo.

"Wah, bener-bener kalian!" Aika terkekeh menanggapi sikap mereka yang tidak merasa bersalah sama sekali. Kalau bukan di sekolah, sudah ia hajar habis-habisan mereka. Sayang ini di sekolah, ia tidak mau cari gara-gara dengan guru BK.

"Lo bertiga salah cari gara-gara sama Ian. Karena kalo Ian diganggu, gue orang yang bakal maju paling depan buat belaiin dia. Ngerti?"

Mereka bertiga yang dimarahi segera mengalihkan perhatiannya ke Ian. Cowok itu berdiri di samping Aika dengan mata sedikit sembab dan dagu merah. Ah, iya. Mereka baru saja memalak Ian. Mereka baru mengingatnya.

Tapi, apa mereka lupa jika pawang Ian itu galak dan brutal bukan main?

"Lo bertiga udah ambil ice cream Ian. Lo udah mukulin dia sampai kesakitan. Liat dagunya merah, kan?" Aika mendekat ke Ian dan menyentuh dagunya untuk ditunjukkan pada mereka.

Luka itu Bara yang melakukan, ia tidak tahu jika akan separah itu. Pantas saja Aika marah. Pada awalnya pun Bara tidak peduli.

"Gue minta ganti rugi!" Mereka bertiga menatap Aika penuh tanya. Apa yang ingin Aika dapatkan dari mereka. Rasanya harga diri Bara seperti diinjak-injak. Ia berniat berdiri, tapi Aika langsung mencegahnya.

CHRISTIAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang