Chap 63. Warisan : .. Unconditionally

362 61 17
                                    

________________________________

THE COMMANDER
________________________________

•••

"Hei! Apa anda percaya tentang Reinkarnasi?" seruannya tiba-tiba, membuat suasana hening seketika buyar karena pertanyaan itu

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Hei! Apa anda percaya tentang Reinkarnasi?" seruannya tiba-tiba, membuat suasana hening seketika buyar karena pertanyaan itu.

"Reinkarnasi?"

"Ituloh, seseorang yang sudah mati tapi kembali hidup di kehidupan selanjutnya. Masa anda tidak tahu?" sambungnya membuat Saber heran.

"Kenapa kau bertanya?" tanya Saber dingin lalu kemana fokus menatap hamparan bunga di hadapannya.

"Kenapa aku bertanya seperti itu? Hmm.. Jawabannya cukup mudah!" serunya bersemangat. "Nona.. Nona bilang jika Nona itu abadi kan?" tanyanya itu membuat Saber mengangguk sebagai tanda jawaban. "Tapi saya ini tidak abadi" sambungnya membuat Saber tertegun.

Come just as you are to me..

"Karena itu.. Jika benar Reinkarnasi itu ada. Mari kita bertemu di kehidupan selanjutnya! Dimana aku yang sudah mati bisa terlahir kembali dan bertemu dengan Nona dalam wujud yang masih muda!" serunya bersemangat, menyunggingkan senyuman terbaik untuk sang Nona.

"Dasar bodoh, apa yang kau katakan? Banyak omong!"

Bltak!

"Itte!! Apa yang anda lakukan?! Itu sakit! Bukankah mimpiku ini mulia? Jadi pastikan saat itu tiba, anda harus tetap hidup ya! Nona Saber" ucapnya yakin membuat Saber termenung.

"Kau tidak sepantasnya menaruh hati padaku" gumam Saber menatap sendu bunga-bunga yang bergoyang tertiup angin.

Don't need apologies..

Crown, pria yang berhasil mendekatkan diri pada putri bungsu keluarga Vincent itu tersenyum menatap langit biru. Menikmati hembusan angin, senyuman Crown sama sekali tidak pudar. "Ketahuilah.. Cintaku tanpa syarat.. Vincent Saber.." gumam Crown membuat Saber ikut tersenyum mendengarnya.

Know that you are worthy..

Beberapa hari setelah perkataan Crown. Saber benar-benar tidak dapat menghilangkan bayangan Crown dari benaknya. Ia jadi banyak melamun, bahkan sifatnya jauh berbeda dari dulu. Dia banyak tersenyum, lebih banyak bersikap lemah lembut, benar-benar berbeda. Membuat kedua anak didiknya keheranan karena perubahan sikap Saber.

"Apa semua baik-baik saja, Shisho?" tanya William khawatir.

Saber kembali tersadar dan menatap bocah berumur 15 tahun yang tengah duduk di hadapannya menyantap makanan disalah satu restoran pinggir jalan bersama sang kakak. "Baik, ada apa?" tanya Saber kembali menyeruput minumannya.

𝑻𝒉𝒆 𝑪𝒐𝒎𝒎𝒂𝒏𝒅𝒆𝒓 - One Piece X OC Reader's [END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz