Chap 32. Admiral Aokiji : Tempat Seharusnya Dia Berada

696 110 25
                                    

__________________________

THE COMMANDER
__________________________

THE COMMANDER __________________________

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

•••

"Karena kau cucuku, jadi aku tidak akan menangkapmu disini. Begitu juga denganmu, Saber. Aku berhutang banyak padamu saat kau masih menjadi anggota Angkatan Laut, jadi aku akan membiarkanmu kali ini. Aku akan memberikan alasan pada Angkatan Laut, jadi jangan khawatir" jelas Garp yang hendak pergi.

"Bilang saja jika mereka lolos" timpal orang yang selalu setia menemani Garp.

"Memangnya bisa seperti itu?" Tanya Saber bersedekap dada.

"Bukan masalah besar, aku akan menambahkan jika Divisi 2 menghalangi dan pasukan yang aku bawa tidak cukup untuk melakukan perlawanan" sambung Garp tersenyum bangga.

"Pada akhirnya pasukanku di kambing hitamkan, ya?" gumam Saber menatap lempang wajah Garp. "Yaaa.. terserah kalian."

"Kalau begitu aku pergi" ucap Garp seperti mengharapkan sesuatu.

"Ya, sampai jumpa" jawab Luffy lalu sedetik kemudian mendapatkan pukulan cinta dari sang kakek, dan mereka pun kembali berseteru.

"Hhh.. ini melelahkan" gumam Saber memijat pangkal hidungnya lelah terhadap kelakuan kakek dan cucunya itu.

"Saber!! Apa kau mau ikut aku ke kolam renang?" Tanya Nami yang berjalan keluar dan menghampirinya.

"Aku akan menyusul nanti, baru saja aku mendapatkan informasi dari Tora kalau kapalku hampir selesai" jelas Saber berjalan ke arah Nami.

"Eh? Benarkah?!!"

"Apa Iceberg yang merancangnya?" Tanya Nenek Kokoro yang juga hendak pergi ke kolam renang.

"Ya! Aku merasa senang saat dia mau membuatkan kapal untuk ku, walaupun dia bilang ini terakhir kalinya" jawab Saber tersenyum bahagia.

"Ehh.. jadi begitu. Apa Iceberg-san sebenci itu pada pasukan Revolusi?" Tanya Nami menatap khawatir Nenek Kokoro.

"Bukan benci, hanya malu. Nahahaha!! Kisah muda mudi yang menarik" ucap Nenek Kokoro berjalan pergi.

"Hah?" Beo Nami dan Saber bersamaan.

"Ah! Aku mengerti!" Ucap Nami menatap Saber tersenyum penuh arti.

"Huh? Apa yang kau mengerti?" Tanya Saber bingung.

"Ah~ jadi wanita cantik itu memang melelahkan ya, Saber-san~" ucap Nami yang malu-malu sendiri.

"Apa yang kau maksud?"

"Itu tidak penting. Jangan lupa nanti malam ya!! Kami akan mengadakan pesta di kolam renang Galley-la Company!!" Pekik Nami berlari pergi. "Pakai pakaian yang bagus!!"

"Ya!! Hati-hati dijalan!!" Pekik Saber dari jauh.

Saat ini Saber tengah berjalan menuju ke galangan kapal yang tak jauh dari kediaman Iceberg. Suara bising palu yang diketuk dan gergaji yang digesek menjadi makanan sehari-hari bagi para pengrajin kapal itu, bau ampas kayu yang baru saja jatuh ke tanah memenuhi indra penciuman Saber. Benar-benar khas galangan kapal.

𝑻𝒉𝒆 𝑪𝒐𝒎𝒎𝒂𝒏𝒅𝒆𝒓 - One Piece X OC Reader's [END]Where stories live. Discover now