Chap 36. Pulau Berhantu : Thriller Bark

542 85 8
                                    

____________________________

THE COMMANDER
____________________________

THE COMMANDER____________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Beberapa hari setelah kapal berlayar menjauhi pulau Water 7.

Kapal utama Divisi 2 pasukan Revolusi, ???.

Saber saat ini tengah menyesap rokoknya sambil menatap lautan yang luas dengan kedua manik biru kristal miliknya. Sebuah kertas di tangan kanan Saber tengah berayun-ayun tertiup angin, namun tertahan oleh jemari besi itu.

Sebelum tangannya meremas kertas tersebut dan membakarnya dengan kobaran api biru yang keluar dari tangannya. Membakar kertas itu menjadi abu dan pergi tertiup angin kencang dengan beberapa helai rambut yang juga berayun mengikuti arah angin pergi.

Bibirnya berdecak kesal, nafasnya dihembuskan kasar, dan tangan kanannya mulai mengacak rambut putih miliknya. Surat peringatan yang kembali datang kepadanya membuat hatinya sedikit gusar, namun ada sedikit rasa gembira.

Apa kepemimpinannya sebentar lagi selesai? Mengapa hati kecilnya merasa bahagia? Dan kenapa otaknya terus berpikir tentang kelompok bajak laut itu? Apa dia sedang berharap? Tapi dia sadar, kemanapun dia pergi hanya akan membawa bencana bagi siapapun. Apa.. mereka akan menerima kutukan itu? Dia sama sekali tidak tahu.. satu rasa yang ia rasakan sekarang. Rindu.

"Aku merindukan kalian.. minna.." gumamnya yang menidurkan kepalanya di pagar kapal, balkon ruangannya.

Sebuah tong dengan bendera aneh mengalihkan pandangannya. Saber berdiri dengan tegak lalu menyesap rokoknya dengan cepat lalu mematikannya. Matanya menyipit untuk membaca tulisan di bendera tersebut.

"Persembahan Harta Karun Kepada Dewa Laut?" Gumam Saber sebelum pergi masuk untuk memanggil awaknya. "Toraa!! Apa aku bisa meminta bantuanmu?" Ujar Saber keluar dari ruangannya melewati pintu depan.

"Siap! Ada yang bisa saya bantu, Kaicho?!!" Seru Tora memberi hormat.

"Ada tong yang hanyut, apa kalian bisa mengambilnya?"

"Ya?"

Beberapa awak mengangkat tong itu dengan jaring, mereka mengangkat tong itu lalu menyerahkan kepada Saber.

"Persembahan untuk Dewa Laut? Apa mereka masih percaya yang begituan?" Tanya Eli menatap tong di depannya.

"Paling isinya Sake dan makanan, hanyutkan kembali saja. Bukankah itu untuk Dewa Laut?" Ujar Kana yang baru saja keluar dari kabin.

"Kita akan mendapatkan karma jika membukanya, lebih baik kembalikan saja. Bagaimana menurut anda, Kaicho?" Tanya Anton menatap Saber.

"Hmmm.. ayo kita buka, aku butuh sakenya" ucap Saber menyeringai.

"Bukankah kau yang lebih religius dari kami?" Ucap para awak serempak.

"Tidak perlu khawatir, dewa tidak akan menghukum kita selama kita memakannya karena-nya kok. Toh anggap saja ini pertolongan dari dewa untuk kita" jelas Saber santai.

𝑻𝒉𝒆 𝑪𝒐𝒎𝒎𝒂𝒏𝒅𝒆𝒓 - One Piece X OC Reader's [END]Where stories live. Discover now