Chap 46. Ouka Shichibukai : Bartholomew Kuma

425 71 16
                                    

_________________________

THE COMMANDER
_________________________

THE COMMANDER_________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

"Misiku disini adalah.. Membunuh semua yang bernyawa di pulau ini" jelas Kuma membuat semua orang terkejut, kecuali Saber yang masih menatap tajam sang Shichibukai itu.

"NANI?!!"
"USOOOO!!!"

"He? Kau mau membunuhku? Ayo maju sini, kita sedikit bermain-main seperti dulu" ucap Saber memasang kuda-kuda karate. "Mumpung energi ku masih banyak."

"Oii!! Saber!!"

"Aku tidak punya banyak waktu bermain bersamamu, Shirei-kan Saber. Waktuku tidak banyak" ucap Kuma membuat Saber tersentak lalu mengigit bibirnya keras.

"Tidak mungkin!! Kita tidak bisa melawan dua Shichibukai berturut-turut!!!" seru Usopp cemas.

"Tenaga kita sudah habis untuk melawan Moria" ucap Chopper juga merasa cemas.

"Kalian mundurlah. Ini adalah pertarungan antara aku dan dia, jangan ada yang mengganggu. Kalian sudah berjuang sampai di titik ini, hanya aku satu-satunya orang yang masih memiliki banyak tenaga, jadi ikuti perkataan ku jika kalian masih mau hidup" jelas Saber mengikat rambutnya dengan kuat.

"Saber!!"

"Aku ikut denganmu" ketus Zoro berjalan ke arah Saber dan berdiri di samping sang komandan.

"Hal itu juga berlaku untukmu, Marimo" sambung Saber melirik Zoro yang berdiri di sampingnya.

"Huh?"

"Kau.. Bukan tandingannya" ucap Saber kembali menatap Kuma yang masih berdiri tegak di reruntuhan bekas Mansion.

"Kau.."

"Aku tidak tertarik melawan orang lemah" ketus Kuma membuat Saber berdecit.

"Oi, Kuma. Kau itu berbeda dengan Moria, kau tidak licik dan kau bergerak sendirian. Lalu, apa kau lupa aku lebih suka berduel satu lawan satu?" ujar Saber bersiap dengan kuda-kudanya.

"Saber tidak akan disebut 'Saber' jika tidak bertarung dengan pedangnya" ucap Kuma membuat Saber menyeringai seraya melilit kedua tangannya dengan sebuah perban.

"Kau lupa jika aku ini seorang 'Street Fighter'?" ucap Saber mengangkat kedua tangannya di atas bahu seperti seorang petinju.

"Street Fighter?" tanya Zoro bingung. "Kau bukan pendekar pedang?"

"Bisa dibilang begitu. Aku bisa bertarung menggunakan teknik bertarung apa saja, termasuk bela diri" jelas Saber sedikit menoleh.

"Begitu" gumam Zoro tersenyum.

"Kalian berdua, Hati-hati!! Dia memiliki kekuatan yang aneh! Kudengar kita bisa menghilang jika disentuh olehnya" jelas Nami teringat akan nasib Perona si putri hantu saat melawan Kuma beberapa waktu lalu.

𝑻𝒉𝒆 𝑪𝒐𝒎𝒎𝒂𝒏𝒅𝒆𝒓 - One Piece X OC Reader's [END]Where stories live. Discover now