"Ya elah, soal itu udah jadi rahasia umum lagi, Cas. Semua orang ud—"

"KYAAAAA!! ADA IKKY!!!!!" ucapan Ikky terpaksa terhenti ketika anak-anak khususnya cewek, mulai menyadari keberadaannya.

🎡🎡

Dengan kepala terkulai lemas di atas meja, akhirnya Ikky sudah berhasil bebas dari serangan nitizen yang mengerikan. Selain mengerikan, mereka juga terkenal ganas. Mereka tidak segan untuk merangkulnya, memeluknya, atau bahkan menjambak rambutnya dan mencakar tangannya. Hal itu nitizen maksudkan untuk menunjukkan rasa cinta mereka terhadap Ikky. Namun yang Ikky rasakan justru sebaliknya. Tingkah laku mereka yang bar-bar mengancam nyawanya!

Lana terkekeh. Melihat Ikky seperti ini malah menjadi hiburan tersendiri buatnya. "Resiko jadi orang terkenal, Ky. Terima aja ya?"

"Kenapa sih, mereka cuma berani nyerang fisik ke gue doang? Ke yang lain nggak? Ini namanya diskriminasi!" Ikky mengangkat badan. Ia berseru kesal atas ketidakadilan yang menimpanya.

"Namanya juga lo yang bontot. Bener kata Lana, terima aja." Cassie ikut tertawa.

Ikky berdecak. Dua temannya ini malah tidak bersimpati sama sekali padanya.

Ikky ingat betul. Sebelum ia secara resmi diumumkan bergabung dengan BEST, orang-orang nyaris tidak pernah melihatnya. Namun semua berubah sejak hari itu tiba. Hari di mana secara nyata dan sah, Seven menyatakan di depan semua siswa SMA Tribe, bahwa dirinya menjadi bagian dari BEST. Semua orang melihatnya. Tak sedikit pula yang menyukainya karena menganggap Ikky adalah cowok yang imut. Apalagi dengan kacamata berbingkai lebar yang menghiasi wajah mungilnya. Benar-benar imut.

Karena kesan imutnya itu, banyak orang yang kemudian gemas padanya. Wujud dari kegemasan yang mereka rasa, ya dengan melakukan kontak fisik secara langsung pada Ikky. Lagipula, Ikky ini kan satu-satunya anggota BEST yang berasal dari kelas 10. Anak-anak jadi tidak segan untuk melakukan kontak fisik padanya, karena tak dibatasi dengan kesenjangan kesenioritasan.

"Eh, bentar. Tapi gue masih nggak habis pikir sih. Si Elga, berani-beraninya dia nembak Kak Kiel!" Lana mengganti topik pembicaraan.

"Jangankan Elga, anak TK aja ada yang pernah nembak Kak Kiel."

"Sumpah?!" Lana dan Cassie bertanya secara bersamaan.

Ikky hanya mengangguk.

"Terus diterima nggak?" Lana bertanya was-was.

"Ya enggaklah! Kak Kiel cuma playboy, nggak pedofil!"

Lana terkekeh sendiri. "Oh, itu juga kali ya, yang jadi alesan Kak Kiel sebenernya nolak Elga tadi?"

"Itu karena Elga bukan seleranya aja."

Lana dan Cassie pun terkejut. Entah ini fakta atau opini dari Ikky, yang jelas ini sangat bertentangan dengan apa yang tadi Kiel katakan pada Elga saat menolaknya.

🎡🎡

"Ada adik kelas yang nembak lo? Terus gimana? Lo terima?" sambil membuka kaleng minuman, Sakaris bertanya pada Kiel yang baru saja mengatakan hal itu.

Kiel tersenyum remeh. "Jelek. Gue tolak."

"Sampe kapan lo mau main-main sama cewek?" pertanyaan itu terlontar dari Seven sambil melirik Kiel. Di hadapan Seven saat ini, ada setumpuk dokumen.

"C'mon. Itu privasi gue." Kiel menyahut dengan santai, tanpa beban.

"Jangan sampe privasi lo nanti mencoreng nama BEST." Ujar Seven dengan nada rendah tapi yeah, penuh intimidasi.

Best ScandalWhere stories live. Discover now