040. Angeline's talk

1.5K 220 21
                                    

HAPPY READING


───────🍬🍧───────

"Kamu kenapa bisanya cuma menyalahkan orang lain? Bagaimana jika itu kamu yang salah?"—Angeline memegang kedua bahu Beliung—"Nenek tau kalau Halilintar gak pernah salah selama ini" ucap Angeline.

"Nek–"

"Jangan memotong ucapan orang tua, Beliung" Beliung menghela napas lalu dia mengangguk, percuma saja berdebat dengan neneknya kalau ujung–ujungnya dia juga yang salah.

"Apa salah Halilintar sama kamu, sehingga kamu benci sama dia? Kamu tau nggak, kalau sejak kecil dia yang selalu ada buat kamu..." Angeline menjeda kalimatnya.

"...saat orang tua kamu nggak ada, kamu sama Kala suka dititipin sama Tante Aurora, dan yang kerepotan malah Halilintar kecil yang harus jagain kalian berempat" lanjut Angeline.

"Berempat?" tanya Beliung dan Angeline mengangguk.

"Kamu, Kala, Taufan, dan Gempa" jawab Angeline, "dan bahkan ketika dia mulai beranjak dewasa dia masih berusaha buat jagain kalian, tapi karena Kala suka sama Halilintar kamu mulai benci sama dia..."

"...karena kamu ngerasa Kala udah gak sayang lagi sama kakaknya, dan karena Halilintar peringkat pertama terus disekolah kamu semakin gak suka sama Halilintar..."

"Sampai akhirnya kamu liat Kala meninggal dengan luka tusukan didadanya, dan orang yang ada sama Kala saat itu hanya Halilintar..."

Angeline duduk di yang semula berdiri didepan Beliung di samping kolam kini dia duduk di gazebo, lalu diikuti oleh Beliung.

"...kamu langsung bilang kalau Halilintar itu pembunuh"—Angeline menatap Beliung—"bagaimana kalau ada orang lain sebelum datangnya Halilintar disana?" tanya Angeline.

"Nek... Halilintar–"

"Kamu juga liat Halilintar nangis kan waktu itu?" Beliung mengangguk, "nggak ada pembunuh yang nangis saat targetnya berhasil dibunuh" lanjut Angeline.

Angeline tersenyum tipis lalu dia mengelus lembut rambut Beliung, "Nenek emang memperlakukan Halilintar berbeda dari cucu Nenek yang lain, tapi Nenek sebenarnya sangat menyayangi kalian semua" ucap Angeline dengan lembut.

"Dan Nenek juga sangat menyayangi cucu keempat Nenek ini" Angeline yang semula mengelus rambut Beliung, kini wanita itu memeluk Beliung.

"Nek?".

"Nenek sayang sama kamu, jadi mulai sekarang kamu harus cari tau jawaban dari kesalah pahaman ini..." Angeline menjeda kalimatnya, dia mengusap singkat pucuk kepala Beliung.

"Cari kebenaran tentang kematian Sekala dia tahun lalu" lanjut Angeline.


𓏲ּ ֶָ

Halilintar, Taufan, dan Gempa berdiri dipinggir jembatan sambil menikmati matahari terbenam.

Sebenarnya sekarang jam kerja Halilintar, tapi karena Taufan dan Gempa ingin ikut ketempat kerjanya Halilintar... mereka memutuskan untuk mampir dulu melihat sunset dari jembatan.

Gempa menatap Halilintar yang sejak tadi diam saja, lalu dia mendekati Halilintar dan memeluk pemuda itu.

"Maaf... jangan benci aku" ucap Gempa pelan.

Halilintar tersenyum lalu dia mengelus rambut Gempa, "gue gak butuh maaf dari lo, yang penting lo juga jangan benci sama gue... ya?".

[✔] 1. HIS LAST STOP Donde viven las historias. Descúbrelo ahora