017. Some time

1.3K 215 16
                                    

HAPPY READING

───────🥡🍜───────

Dokter Lintang

|Sekarang jadwal cek up
|kamu Halilintar kenapa
|kamu tidak pergi ke rumah
|sakit?!

09.37

Setelah membaca rentetan pesan dari Dokter Lintang, Halilintar lantas kembali menyimpan ponselnya ketempat semula.

Dia mengambil jaket varsitynya lalu melenggang pergi dari kamarnya tanpa membawa ponselnya yang biasa dia bawa kemanapun.

"Kamu mau kemana? Katanya tadi mau temenin Mama dirumah" tanya Aurora yang sedang duduk dengan laptop di pangkuannya, diruang tengah.

"Lintar ada urusan," Halilintar menutup kembali pintu kamarnya, "lagian nggak akan lama kok".

"Janji nggak lama ya?".

Halilintar mengangguk, lalu dia pergi dari rumahnya dengan membawa motor sport hitam yang biasa dibawa oleh Taufan.

.
.
.

Dan disinilah Halilintar saat ini, di sebuah ruangan bersama dengan dokter ber-nametag, Lintang Arkanata.

"Dokter jangan ngomel terus dong, lagian aku cuma telat dua puluh menitan aja".

"Yang bikin Dokter omelin kamu itu bukan karna telat dua puluh menit, Lintar!" geram dokter Lintang.

"Terus?"

Dokter Lintang menghela napas sebelum dia membalas ucapan Halilintar "biasanya kalau kamu telat suka nggak datang,".

Halilintar mengangguk-angguk setuju, karena yang diucapkan dokter Lintang barusan ada benarnya juga.

"Lintar," panggil dokter Lintang, dan Halilintar bergumam sebagai jawaban "kamu beneran nggak mau operasi?" tanya dokter Lintang.

"Lintar udah bilang dari dulu sama Dokter, kalau Lintar nggak mau operasi!" jawab Halilintar.

"Dokter tau itu, tapi kenapa alasannya?!".

"Lintar takut gak bisa bangun lagi" terang Halilintar, "selain itu, aku juga gak mau renggut kebahagiaan orang lain,".

.
.
.

Selagi Halilintar dirumah sakit disini ada Taufan dan Gempa yang sedang memakan sandwich favorit mereka di roftoop sekolah.

"Lo ikut pendaftaran Gem?" tanya Taufan saat mengingat jika besok adalah hari dimana pendonoran darah berlangsung.

Gempa mengangguk, "aku daftar paling awal malah, Kak Taufan sendiri gimana? Ikut nggak?" kini giliran Gempa yang bertanya.

"Ikut juga".

Gempa menatap sinis Taufan saat kakaknya itu akan mengambil jus jambu miliknya, dan itu membuat Taufan tersenyum kikuk lalu mengurungkan niatnya mengambil jus jambu milik Gempa.

"Eh Alin kenapa nggak sekolah?" Taufan meminum jus alpukatnya, "padahalkan tadi malem dia bilang mau sekolah.".

"Katanya ada urusan diluar sekolah sambil nemenin Mama buat satu hari," jawab Gempa sambil mengingat kembali apa yang diucapkan Halilintar tadi pagi.

[✔] 1. HIS LAST STOP Where stories live. Discover now