039. Tired

1.7K 217 22
                                    

HAPPY READING


༺═───────🍓☁───────═༻

Halilintar Pov

Setelah hari dimana Beliung datang kerumah gue, orang–orang dirumah udah kayak punya dendam yang gak bisa dimaafin aja sama gue, apalagi Mama.

Dan sekarang adalah hari terakhir gue UAS, dan jadi hari terakhir gue duduk sebangku sama Beliung.

Sebelum gue dipanggil, gue mau lurusin dulu semua kesalah pahaman ini... karena gue gak mau kalau jadi arwah penasaran.

Dan sekarang gue lagi jalan sama Solar di Koridor sekolah, kita berdua mau balikin buku perpus yang kemarin kita pinjam.

"Ciwi–ciwi yang dulu sering ngejar lo kok pada gak ada ya" heran si bensin sambil ngelirik sekitar.

"Gue usir mereka pake jutsu terpendam" kata gue yang lagi dengerin musik berjudul typa girl dari Blackpink lewat earphone

"Jutsu terpendam? Apaan?" gue kekeh pelan terus gue rangkul pundaknya sambil bisik.

"Lo gak harus tau, Reagan".

Solar natap gue takut, saking takutnya dia bahkan rada ngejauh dari gue, "gue yakin, gue yakin! Lo pasti setan yang nyamar jadi Halilintar kan?" tuduh Solar.

"Im cenayang" timpal gue gak jelas.

Seenggaknya gue beruntung karena manusia narsis disamping gue masih mau percaya sama gue dan ngelurusin beberapa masalah yang ada.

Halilintar Pov Off


𓏲ּ ֶָ

"Menikmati masa hidup?" tanya Solar saat tak sengaja melihat sebuah catatan kecil di atas meja Halilintar.

Halilintar menoleh lalu mengangguk pelan.

"Lo bukan Tuan Deon kan?" tanya Solar lagi, dia itu tidak jelas sekali. Mungkin begitu pikir Halilintar.

"Gue Deon, Gadeon, Halilintar, Hali, Lin, Lintar, Gledek, dan Lilin" jawab Halilintar menyebut semua nama panggilannya.

"Lo dipanggil Lilin sama siapa?" tanya Solar karena setahunya Halilintar tidak pernah dipanggil Lilin oleh siapapun.

"Kala".

"Kala terus!".


𓏲ּ ֶָ

Halilintar berdiri diambang pintu rumahnya sambil memperhatikan kedua kembarannya dan Aurora yang sedang bersenda gurau diruang tengah.

"Apa?" ketus Aurora saat melihat Halilintar yang sejak tadi menatapnya.

Halilintar menggeleng sambil tersenyum kecil, "Mama lanjutin aja ngobrolnya, jangan anggap Lintar ada" jawab Halilintar.

Aurora mendengus lalu dia kembali pada kegiatan sebelumnya.

"Sekala itu orang yang kamu sayang kan?" tanya Aurora tanpa mengalihkan pandangannya pada Halilintar.

"Jangan ungkit luka lama lagi, Ma" jawab Halilintar yang sekarang sedang duduk di ambang pintu sambil menatap keluar rumah.

"Kenapa kamu melakukan itu?" tanya Aurora lagi.

[✔] 1. HIS LAST STOP Where stories live. Discover now