part 1

133K 3.5K 65
                                    

Hore akhirnya setelah menunggu waktu yang cukup lama, aku publish cerita ini juga.

Welcome to my new story. Bantu ramein ya, vote dan juga komen.

Happy reading. Semoga suka.

Seorang wanita berjalan dengan cara mengendap-endap masuk kedalam rumah. Jangan tanyakan butir-butir keringat yang sudah membasahi dahinya, dia takut ketahuan oleh penghuni lain rumah ini.

Bukan makhluk halus maksudnya, dia takut dipergoki pulang tengah malam begini oleh suaminya sendiri, apalagi wanita itu sebelum pergi tidak meminta izin terlebih dulu dengan suaminya.

Alasannya tentu saja jika izin maka sudah dapat dipastikan bahwa wanita itu tidak akan bisa bebas keluar rumah dengan tujuan bermain dengan teman-temannya. Bukan karena suaminya pelit atau posesif, bukan. Alasannya tidak lain dan tidak bukan adalah karena suaminya ini sebenarnya telah melarang untuk bermain dengan salah satu temannya yang menurutnya tidak baik.

Tapi dengan kekeras kepalaan yang dimiliki istrinya itu, dia menganggap bahwa persepsi suaminya ini salah dan tetap bergaul dengan temannya.

Menurut kalian siapakah yang benar disini? Apa iya teman yang baik akan biarkan temannya pulang tengah malam seperti ini?

Wanita itu bernama Kayla Zhafira, anak dari salah satu pengusaha tambang yang terkenal di Indonesia raya. Istri dari Arya Adi Prasetya, seorang arsitek terkenal yang kerap kali bekerja sama dengan para petinggi negara ataupun orang berpengaruh di negaranya.

"Dari mana?" Dalam suasana gelap, suara itu bergema di gendang telinga Kayla. Lalu disusul dengan lampu yang tiba-tiba menyala dan didapatinya suaminya yang tengah berdiri menjulang dengan bersedekap dada. Jangan lupakan juga tatapan laki-laki itu yang menyiratkan bahwa dia tengah emosi dengan kelakuan istrinya sekarang ini.

Kalian bayangkan saja suami mana yang tidak emosi saat lelah sehabis bekerja dan pulang-pulang malah tidak menemukan keberadaan istrinya di rumah.

Sudah ditelepon berkali-kali pun malah tidak aktif, tidak memberi kabar pula sebelum pergi. Ditambah lagi mendapati istrinya mengendap-endap memasuki rumah seperti seorang maling yang takut ketahuan oleh pemilik rumah. Kesabaran Arya sangat diuji saat ini.

"Senang kamu habis main keluyuran gak jelas sama teman kamu itu?" Arya mengeluarkan suaranya lagi dengan lebih tegas. Bukan kali ini saja dia memergoki istrinya itu bermain dengan teman tidak jelasnya, sudah berkali-kali Arya memperingati dan memaafkan istrinya tapi apa yang dia dapat? Istrinya, Kayla tetap saja mengulangi hal tersebut.

"Aku tadi cuman main aja kok." Jawab Kayla dengan suara bergetar. Dia merasa ketakutan.

"Ada orang bermain sampai tengah malam begini?" Kayla menggeleng samar, matanya sudah berkaca-kaca, siap untuk menumpahkan air mata.

"Saya sudah memperingati kamu agar menjauhi teman kamu yang tidak baik itu." Arya berjalan mendekat kearah istrinya, dan mengacungkan telunjuk di depan wajah Kayla.

"Ingat ini peringatan terakhir dari saya, jika sampai saya tau kamu main dengan teman kamu itu lagi. Jangan harap kamu akan mendapat maaf saya lagi." Setelah mengatakan hal tersebut, Arya berbalik menuju kamar dan membanting pintunya dengan keras.

Di dalam kamar, Arya langsung merebahkan dirinya. Berbaring memunggungi tempat biasanya Kayla tidur.

Tidak lama kemudian, terdengar pintu yang dibuka dengan pelan lalu tertutup kembali. Ranjang yang ditiduri Arya bergerak mengisyaratkan bahwa Kayla telah bergabung dengan dirinya.

Wifey Where stories live. Discover now