....🚩bagian enam puluh dua : permintaan calon istri🚩....

28.3K 4K 102
                                    

"Ada masalah apa?"

Edbert menghentikan langkah kakinya sesaat sebelum memasuki mansion. Kepalanya berputar dan disanalah ia mendapati Noah yang mulai memangkas jarak diantara mereka, sampai akhirnya pria dengan jaket putih itu berhenti beberapa senti didepannya.

"Bukan masalah besar,"

"Tapi aku melihatmu berlari ke paviliun pengawal, apa Anastasia membuat masalah lagi?"

"Begitulah,"

"Masalah apa lagi?"

"Dia hanya mencoba bunuh diri," Edbert berujar santai.

"Caranya?" tanya Noah lagi, tanpa secuilpun rasa kaget baik dari nada bicara maupun ekspresinya.

Edbert membuang nafas panjang, ia berbalik kemudian melangkah masuk bersama Noah yang mengekor dibelakangnya. Bagi Edbert cara ini cukup efektif karena tidak ada satupun mata-mata Alan yang benar-benar menetap di mansion utama, dalam artian mansion itu bersih sekalipun dari alat penyadap. Karena itu mereka memilih masuk agar tak ada yang menangkap isi pembicaraan keduanya.

"Apa kau tau kalau surat yang Selena curi dari kamar Anastasia saat itu berhasil ditukar oleh mata-mata Alan?"

"Mata-mata yang mana?" kepo Noah, kepalanya berputar menghadap Edbert yang terlihat fokus pada lorong didepan mereka.

"Olivia."

Noah memicing "Perempuan itu?"

"Hm." balas Edbert, mengangguk kecil.

"Tapi Selena berhasil mencuri surat yang asli, dan salah satu dari surat itu memerintahkan Anastasia untuk melenyapkan kita semua tepat saat pesta ulang tahunku." paparnya lagi.

Langkah Noah seketika terhenti karena penuturan Edbert, tak lama pria didepannya melakukan hal serupa sebelum memutar tubuh menjadi menghadap Noah.

"Karena itu Anastasia membujukmu untuk mengadakan pesta itu?"

"Kemungkinan besar, iya!"

"Tapi tidak ada kasus keracunan atau apapun saat pesta itu bukan?"

"Lalu kemana racun itu?" Noah menambahkan, sedikit was-was kalau nantinya racun mematikan itu sampai ke tangan yang salah.

"Anastasia menyimpannya."

"Untuk apa perempuan itu menyimpan racunnya?"

Edbert mengangkat bahu "Tapi setelah menghubungkan beberapa hal yang terjadi belakangan ini, aku berhasil menyimpulkan satu hal. Awalnya Anastasia menyimpan racun itu untuk Selena, tapi pada akhirnya dia berubah pikiran dan memilih untuk meminum racun itu sendiri."

Penjelasan Edbert cukup untuk membuat Noah terperangah karena menurutnya pilihan Anastasia terbilang lucu namun lebih merujuk pada bodoh. Padahal dia bisa saja membangun koneksi dengan memutar balik keadaan, atau bahkan memanfaatkan tubuhnya seperti biasa. Namun sepertinya karena ketakutan yang Anastasia simpan pada Alan, membuat kepalanya berpikir pendek. Tak heran banyak yang mulai membalikkan badan dan lebih memilih Selena.

"Dia bunuh diri dengan cara konyol seperti itu?!"

Menggeleng pelan "Sayangnya aku mencegah kematian perempuan itu!"

Edbert kembali mengayunkan kakinya, meninggalkan Noah yang memasang ekspresi bingung. Karena rasa ingin tau Noah yang terlampau besar, jadi dia mulai mengekor dibelakang Edbert yang kini sudah menyentuh anak tangga pertama.

"Kenapa kau mencegahnya, kenapa kau tidak membiarkan dia mati saja?" tanya Noah sedikit kesal.

Suara Noah yang terdengar seperti kalimat protes itu berhasil menghentikan Edbert, sekali lagi keduanya saling berhadapan meski untuk sesaat Edbert hanya berdiam diri.

PROLOG (TERBIT)Where stories live. Discover now