e m p a t p u l u h s a t u

3.8K 346 21
                                    

"Heh Beti lo denger ya disini itu gue majikan lo jadi lo harus nurut apa kata gue, ngerti kagak?"

"Jangan cuma nunduk, nyaut dong punya mulut tuh gunain buat ngomong"

El terus mengomel pada Beti. Anjing kecil berjenis maltipoo yang baru saja dibeli Sean.

"Heran deh baru juga diadopsi udah bar bar banget kelakuannya" ucap El sambil menepuk - nepuk bokong Beti. Pasalnya anjing kecil itu malah menggigiti sendalnya.

Sean menimpuk kepala El dengan batal sofa "Rawat yang bener"

El cengengesan "Nanti mami yang bantu"

"Ngga, ngga ada bantu bantu kamu yang minta kamu yang urus"

"Iya iya" El membawa Beti ke kamarnya lalu memfoto dan mengirimnya ke Hana. El terkekeh, rencananya mendekati Hana akan lebih mudah karena ada si Beti. Hana itu suka anjing. Anjing hewan ya bukan si El. Itulah mengapa El meminta ayahnya membelikan Beti untuknya.

Sean masuk ke kamar sambil membawakan susu untuk Aletta.

"Minum abis itu gosok gigi"

Aletta meneguk habis susu itu dan memberikan gelas pada Sean.

"Keluar yuk" ajak Aletta.

"Kemana? Udah malem udaranya dingin"

"Pengen keluar belanja"

"Seannn ayoo"

Sean akhirnya mengangguk dan memakaikan Aletta jaket tebal.

"Pake motor" ucap Aletta ketika Sean mengambil kunci mobil.

"Plisss sekali aja lagian aku jarang keluar"

Sean menghela nafasnya "Oke tapi ga gratis"

Aletta memutar matanya dan menarik tengkuk Sean mengecup kedua pipi lelaki itu. Sean yang merasa kurang malah menarik tengkuk Aletta, menikmati bibir alami Aletta yang tanpa lipstik.

Sean menyudahi kegiatannya dan mereka bergegas pergi ke minimarket sesuai keinginan Aletta.

"Kalo kayak gini tuh berasa remaja dimabuk asmara" ucap Sean sambil terkekeh.

"Inget udah mau anak tiga"

Sean tertawa sambil mengelus tangan Aletta dipinggangnya.

"Mau liburan ngga? Sebelum dedenya lahir" tawar Sean. Ia sadar wanita ini jarang ingin keluar rumah. Entah itu mager atau apa.

"Liburan kemana?"

"Kamu pengennya kemana?"

"Sean"

"Hmm"

"Aku pengen lahiran di Bali"

Sean menyergit "Jangan macem macem deh yang, keluarga semuanya disini ntar gaada yang bantuin aku panik sendiri"

Aletta mengerucutkan bibirnya. Padahal ia sangat ingin melahirkan sambil melihat sunset atau sunrise mungkin pemandangan yang sejuk. Pasti sangat menyenangkan.

"Pasti seru kalo melahirkan sambil liat pemandangan"

Sean langsung menatap Aletta di kaca spion "Yakali yang udah kesakitan bisa ngeliat pemandangan, paling juga kamu fokus jambakin rambut aku"

Aletta mendengus dan mencubit paha Sean membuat lelaki itu meringis.

"Tangannya ga bisa diem banget, mau aku iket?"

"Kata kamu enak waktu aku iket pas lagi main"

Aletta memukul perut Sean "Ngga ada aku bilang gitu"

"Ada, pasti kamu cuma nginget desahanku ya?" ucap Sean sambil terkekeh san tak lama ia mendapat cubitan lagi.

Si Cadel & His FamilyWhere stories live. Discover now