t i g a p u l u h l i m a

4.8K 359 9
                                    

"Eh lo dirumah sama siapa Na?"

"Abang sama mami" ucap Rana yang sibuk menyedot kiko sambil tiduran disofa.

"Main sini ke rumah gue, sepi nih"

"Ajak pacar lo sana" kekeh Rana.

"Astaga Ranaaa, lo masih polos jangan mikir begituan biarin si onoh aja"

Keduanya langsung tertawa. Ngomongin orang emang juaranya.

"Ehhh ada bidadari nih lagi berenang"

Rana menoleh mendapati Angga yang berjalan ke arahnya.

"Berenang pala lo bunder"

"Hush adek gemes ga boleh ngomong gitu, mending ngomong lop u aja nanti abang balas lop u tu"

"Ihh jijik, lagian ngapain si kesini ga permisi pula main masuk aja" sewot Rana.

"Mau ngapelin pacar gue" sahut Angga.

"Dihhh najiss"

Angga tertawa lalu memcomot kacang yang ada di toples.

"El mana?"

"Ga tau" sahut Rana.

"Ya elah cantik cantik jangan jutek napa"

"Suka suka gue emang kenapa"

"Gue bilangin papi Sean ah Rana tuh ngomongnya kasar"

Rana menatap Angga dengan sengit "Wajarlah ngomong kasar namanya juga makhluk kasar, emang elo yang kaya setan ngomongnya alus banget"

"Iya iya tau kok Rana cinta sama Angga"

"IUHHHH JIJIK" Rana melempar bantal sofa yang malah mengenai toples yang dipegang Angga.

Pyarrrr

"Astaghfirullah Rana"

Rana melotot "Ihh ngga sengaja"

"Hayoloo dimarahin mami"

Rana membuang mukanya "Salah siapa ga erat megangnya"

"Salah siapa ngelempar bantal ke tamu, ga sopan"

Rana menatap Angga nyalang "YA MAKANYA JANGAN MANCING EMOSI"

El dari lantai atas pun menengok setelah memdengar suara ricuh dibawah. El menggelengkan kepalanya. Tingkah mereka berdua memang selalu begitu jika dipertemukan. Angga si pemancing emosi dan Rana si paling emosi.

El menyampirkan kaosnya dipundak kiri lalu berjalan ke arah dapur mengambil sprit untuknya. Tidak mungkin untuk Angga. Nanti saja tamu tidak tau diri itu ngambil sendiri.

"Tidur saja" suruh El pada Rana.

"Orang ga ngantuk" ucap Rana.

"El jadi kaga?" tanya Angga.

El mengangguk "Sorean lah males gue keluar siang siang gini, panas"

"Njirr lo kan punya mobil"

"Belum dibolehin sama papi"

Angga mencomot remot yang dipegang Rana membuat bocah itu mendelik.

"CK SINIIN"

Angga malah menjauh dan mengganti siaran. Rana yang sudah terlalu kesal dengan tingkah teman El itu akhirnya diam sambil memeluk bantal sofa. Jangan lupakan matanya yang sudah berkaca - kaca.

"Idihhh gitu doang nangis, dasar cengeng" ucap Angga setelah menengok untuk mengintip wajah Rana.

Rana refleks melempar bantal yang dipegangnya dengan kerasa sampai mengenai wajah Angga. Tepat diwajahnya.

Si Cadel & His FamilyKde žijí příběhy. Začni objevovat