t i g a p u l u h t i g a

5.9K 465 10
                                    

"Mami kalo Rana potong poni kayak dora bagus ngga?" tanya Rana pada Aletta.

"Bagus tapi ditipisin aja"

"Okey"

Rana langsung ngacir ke kamar. Ngambil gunting dan sisir. Ini Rana gaada niatan buat ke salon?

"Se gimana ya? Nah segini aja deh" ucapnya sambil bersiap memotong poninya serata dengan alisnya.

Rana menarik rambutnya dan mulai memotongnya.

Gret gret gret gret.

Sudah.

Rana diam.

Kok begini.

Rana mengambil sisir dan menyisir poninya.

"KOK PENDEK BANGET"

Ekspetasinya potongan poni sejajar dengan alis namun hasilnya kenapa diatas alis sekali. Seperti.

"HUAAAAA MAMIIIII"

Rasanya Rana ingin menangis. Poninya kenapa begini. Pendek sekali.

Tiba - tiba El datang dan melihat poni Rana yang mengenaskan. El langsung tertawa.

"Hahahaha poni lo kayak apaan dah pendek banget"

Rana merengut kesal "Tadi salah motongnya"

El tak berhenti tertawa malahan anak itu memfoto sang adik. Untung saja Rana tidak ngeh. Kalau saja sadar difoto siap sudah kepala El jadi geprek.

Rana mengambil jepit dan menjepit poninya. Setidaknya bisa aman.

Pembuatan poni dora gagal.

Disaat Rana merapikan meja. Suara dentingan ponselnya sangat mengganggu. Banyak notif. Ia pikir dari grup kelas.

Baru saja membuka ponsel mata Rana melotot membaca ada kata poni disana.

"ABANG TAI"

Rana buru - buru ke kamar El tak lupa tangannya memegang vas bunga. Psikopat.

"El hapus ga"

El yang asik rebahan dikejutkan dengan Rana yang siap melempar vas itu ke kepalanya.

"Wes sabar dong"

"Hapus"

"Gak"

"MAMI TOLONGIN EL DI SIKSA"

Rana menatap datar abangnya yang sudah naik ke atas meja belajar.

Roboh yuk bisa yuk.

"Ga usah berlagak orang paling tersiksa deh"

"Yaudah makanya taro itu ntar otak gue geger gimana?"

"Ya bodoamat cepet apus"

"Iya oke oke"

El mengotak atik ponselnya dan menunjukkan pada adiknya itu bahwa storynya sudah terhapus.

"Awas aja ya dipost lagi" ucap Rana kemudian keluar dari kamar El.

"Tapi boong wleee"

Brak

El berhasil mengunci pintu sebelum Rana kembali membuat otaknya geger.

"ABANG SIALAN ARGHHH" teriak Rana.

Dengan kesal anak itu menghampiri Aletta yang sedang menyirami halaman belakang.

"Kenapa sih dari tadi mami denger teriak teriak"

"Si El tuh rese"

Aletta terkekeh apalagi melihat poni anak itu yang terlepas dari jepitnya gara - gara tadi.

Si Cadel & His FamilyWhere stories live. Discover now