d u a p u l u h s e m b i l a n

6.3K 534 14
                                    

Sean menggeliat dan menarik selimut ketika merasa kulitnya kedinginan. Melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 6 pagi. Sean menoleh ke samping dimana El yang tidur di tengah - tengah mereka.

Ya. El ikut tidur dikamar Sean dan Aletta.

Sebab malam - malam sekitar pukul 2 dini hari anak itu mengaku ketakutan dan berakhirlah ia tidur di tengah - tengah Sean dan Aletta.

Plak

Sean menepuk keras pantat El.

"Bangun, udah pagi"

Sean bangkit dan pindah posisi berada disamping Aletta lalu mendorong El agar memberinya tempat. El yang merasa terusik hanya meracau tak jelas.

"Dih ga tau diri ni anak, bangonnnnn"

Sean menarik telinga El hingga anak itu bangun.

"Papi apaansi El ngantuk"

"Sana balik kamar" suruh Sean.

"Males" ucap El dan kembali merebahkan tubuhnya membelakangi Sean.

"Udah gede malu sama pacar"

"Ga punya pacar punyanya selingkuhan"

Dan detik itu juga Sean menendang bokongnya hingga El terjungkal.

"PAPI"

El bangkit sambil mengusap lututnya yang terbentur dengan lantai.

"JAHAT"

Aletta yang mendengar keributan jadi terbangun.

"Siapa suruh ganggu malem malem lagi asik asiknya juga" ucap Sean.

"Kurang kurangin deh udah tua" sahut El sambil meminum air.

"Kenapa sih kok ribut" tanya Aletta dengan mata menyipit.

"Nih si aki aki tua pagi pagi udah nyari masalah" ucap El membuat Sean melotot.

"Durhaka" ucap Sean.

"Siapa yang duluan nyari masalah? Giliran diladenin aja bilang anaknya durhaka lah durhiki lah, alah bacot"

"El" ucap Aletta menegur El yang terlihat menahan amarah.

"Bagus kayak gitu? Siapa yang ngajarin?"

El diam. Sean pun ikut diam, takut dimarahi juga.

"Ngomong kayak gitu depan kakek coba" ucap Aletta membuat El menggeleng mengingat terakhir kali ia terciduk ngomong kasar di depan Samuel yang berakhir disidang habis - habisan.

"Rasain" ucap Sean tanpa suara.

"Kamu juga" omel Aletta ketika mendapati Sean mengejek El.

Kena deh.

"Udah tua masih aja nyari masalah"

Sean memejamkan matanya.

"Aku usulin aja ya biar kalian tinggal serumah sama papa"

Kompak keduanya menggeleng.

"Ampun yang" ucap Sean sambil memeluk Aletta.

El melirik sinis Sean sambil menirukan mulut Sean yang mengucap.

"Awas ah" Aletta memberontak dan bangun dari tidurnya.

"Ayo siap siap"

Sean dan El bengong.

"Mau kemana?" tanya Sean.

"Ke rumah papa semalem Rana dijanjiin sama mama mau diajak beli kelinci"

"El boleh ngga ikut?"

Si Cadel & His FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang