1. Arkhavian

31.7K 1.8K 88
                                    

"Bertahan pada 0,01% mempertahankan hubungan atau memilih memutuskannya sampai di sini."

"Cih, melankolis!" maki Arkha dengan mata tetap menyorot pada buku yang dia tekuni. Terhitung sudah hampir dua jam dia membaca buku baru yang dibelikan sang ibu. Tapi sampai jam menunjukkan pukul sebelas malam, dia masih sibuk sendiri menyelami alur novel tanpa ada niatan menyudahi kegiatannya.

Cowok itu menggerutu. "Cewek kayak gitu dipertahanin. Bego banget!"

Lama-kelamaan cowok itu ribut sendiri mengikuti alur yang makin panas. Jemarinya yang panjang bolak-balik mengganti halaman buku dengan ekspresi wajah yang makin lama tampak keruh.

"Gedek banget gue! Putusin aja putusin!"

"Ck, kasihan banget. Jadian kagak, prenjon iya."

"Kurang lakik, sih, lo!"

"Cowok goblok! Athalla goblok!"

"Dih, gatel! Emang dasarnya lonthay tetep aja lonthay."

"Jelas-jelas cewek munafik kayak gitu banyak yang suka! Najis!"

"Anjing!"

Namanya Arkhavian Khalil Ernaga.

Remaja delapan belas tahun. Sok cool kalau lagi dalam keramaian, suka basket tapi nggak suka kalau sekalinya main kalah, sekte ranking 2 karena selalu ditekan oleh ayahnya agar tidak boleh melampaui prestasi sang kakak, Gibran. Dengan dalih anak sulung harus lebih pintar dan mumpuni dalam bidang apapun, maka Arkha yang harus dibatasi pendidikannya. Dia tidak boleh ambisius. Itu artinya tidak boleh ranking 1.

"Lo boleh bahagia dengan apa yang lo dapetin setelah ini. Maaf, gue pernah jadi orang egois yang nyaris bikin lo hancur."

Athalla menatap lembut wajah sang adik lantas tersenyum tipis. Menguatkan. Ada hati yang lebur melihat betapa rapuhnya dia sekarang ini.

Cinta itu buta.

Dan dalam pengorbanannya, Athalla memberikan semuanya untuk Natalia. Bahkan hidup dan dunianya sekali pun. Alih-alih mendapatkan balasan atas cintanya, Athalla harus mendekam di dalam bui. Bertahan dalam waktu yang sudah ditentukan.

Bukannya terlihat seperti antagonis, Athalla justru tak lebih dari pemain utama kedua yang biasanya berakhir menyedihkan.

Arkha mendengus. "Athalla anak babi! Lo itu antagonis, pantang minta maaf kudunya!"

"Argh! Novel babi!"

Satu lagi, selain sekte nomor 2, Arkha juga sekte pengagum antagonis alih-alih protagonis utama atau kedua. Happy ending atau sad sebuah novel, selama pemain antagonis menderita, maka tidak ada novel yang bagus menurut Arkha.

"Athalla sialan! Lo semudah itu bikin keluarga lo hancur terus lo tebus cuma pake kata maaf? Goblok anjing!"

| 1. Arkhavian |

"Eungh."

Buntalan kecil. Merah. Lembut.

Menggeliat bak cacing di atas box bayi.

Sedetik kemudian, bulu mata panjangnya bergerak-gerak sebelum kelopaknya mekar, menampilkan seiris netra sehitam jelaga yang bulat bersinar serupa kelereng. Maniknya yang tampak berbinar itu mengerjap, memastikan pandangannya ke sekeliling.

NAUTILUS Où les histoires vivent. Découvrez maintenant