Extra Part

2.6K 177 8
                                    

Karena ini part terakhir, jadi ziii kasih notes di atas aja yaw.

Terimakasih yang sudah vote dan komen. Walaupun sedikit tetapi bermakna banget buat ziii.

See you in another story guys👋

Happy Reading

Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






"Gue ngga kenal siapa dia, Ra. Dan Lo percaya gitu aja? Gila ya Lo. Kalo dia ada niat jahat sama gue gimana?"
Athena menyandarkan tubuhnya pada ranjang rumah sakit. Adyara yang baru saja pulang sekolah segera menjenguk temannya itu.

"Gue juga awalnya ngga percaya The. Tapi tatapan matanya yang buat gue jadi percaya".
Adyara sedikit menyimpan amarah. Jadi siapa cowok itu? Bisa-bisanya mengaku punya hubungan dengan Athena. Jika dia kesini, sudah dipastikan Ara akan menghajarnya.

"Udah sejak gue membuka mata, itu cowok ngga pernah telat sedikit pun dateng ke sini".
Athena kesal. Dia tidak suka ada orang yang tidak dia kenal bersikap protektif padanya.

"Hmm tumben juga hari ini dia belum dateng. Pokoknya kalo nanti dia dateng, gue akan interogasi. Gue takut dia itu orang yang jahat. Atau jangan-jangan dia ngira Lo itu pacarnya yang udah meninggal?"
Tebak Ara membuat Athena tertawa terbahak.

"Lo ada-ada aja sih. Kebanyakan nonton sinetron deh. Semiripnya orang, pasti tetep aja ada yang beda. Lagian dia kan ketua OSIS di sekolah baru Lo? Masa iya dia orang jahat".
Athena cukup terkejut saat tau temannya ini pindah sekolah. Jaraknya lumayan jauh, 1 jam dari rumah sakit ini.

"Iya juga yaa. Tapi gue heran kok mereka mau ya milih ketua OSIS kek cowok itu".
Ara menelungkupkan kepalanya di sandaran brankar.

Lain hal dengan cowok yang menguping pembicaraan kedua cewek itu. Cowok itu segera berbalik. Bersamaan dengan kedatangan Agam dengan setangkai bunga mawar seperti biasa.

"Heh"
Ucap Bisma membuat Agam menghentikan langkahnya terkejut. Dia menatap temannya itu bingung.

"Kenapa? Lo kok belum masuk?"
Agam menoleh ke belakang badan Bisma. Dia melihat pintu ruangan Athena yang sedikit tidak tertutup.

"Lo bohongin gue ya?"
Tuduh Bisma membuat Agam mengernyitkan dahi bingung.

"Bohong apaan dah. Lo ngaco banget. Minggir, gue mau masuk".
Agam berusaha menyingkirkan Bisma dari hadapannya.

"Diem Gam. Lo mau mati?"
Ucap Bisma sedikit khawatir.

"Ngapain mati. Gue mau ketemu pujaan hati gue. Udah kangen banget nih. Keknya Lo beneran ngaco deh".
Agam berjalan meninggalkan Bisma yang menatap ragu ke arah dirinya.

"Ga-.."

"Nah ini orangnya!"
Bisma terlambat. Temannya itu sudah bertemu malaikat pencabut nyawanya.

Wake Up, Agam!Where stories live. Discover now