The Idea is...

2.4K 269 13
                                    

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.









"Sore semua, hari ini seperti biasa kita akan latihan basket".
Seorang pelatih yang sekitaran umur 20an itu menjelaskan kepada anggota Basket Bina Angkasa.

"Hari ini jadwal latihan untuk tim Bina Angkasa. Karena Minggu kemarin saya tidak bisa hadir dan hanya bisa melatih tim Bina Semesta jadi ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan".
Ucap pelatih dengan tinggi 185 cm itu. Dalam SMA Bina Bangsa tim basket sekolah mereka terdiri dari dua tim. Yang pertama adalah tim inti yaitu tim Bina Angkasa dan yang kedua adalah tim pelengkap, tim Bina Semesta.

"3 Minggu lagi kita ada lomba antar SMA. Tepat setelah ujian kelulusan".
Perkataan dari sang pelatih membuat para anggota terkejut. Banyak dari mereka berbisik sedikit mengeluh. Hari ini adalah hari terakhir mereka sekolah karena 2 Minggu lagi mereka sudah mulai melaksanakan ujian kelulusan. Jika mereka harus diforsir untuk berlatih dan belajar dalam waktu yang berdekatan itu akan membuat mereka sulit membagi waktu.

"Kak tapi apa itu ngga terlalu mepet. Kita bisa pakai anggota kelas XI kan kak".
Lando adalah orang pertama yang buka suara. Dia yang sangat peduli terhadap nilai sedikit keberatan dengan itu.

"Tidak usah dibawa serius Lando. Ini hanya lomba sebagai ucapan perpisahan kalian sebagai anggota basket. Kami seluruh pelatih antar SMA sudah membuat keputusan ini. Hitung-hitung sebagai permainan basket terakhir sebelum kalian lulus SMA".

"Tenang aja Lan, Lo fokus aja sama ujian Lo. Tanpa latihan pun kita tau tim kita pasti menang".
Ucap Jesan dengan santai. Ido yang berada di sebelahnya pun mengangguk setuju.

"Saya akan minta Lando, Gibran, Jesan, Alexander dan Theo untuk mewakili SMA Bina Bangsa. Sisanya bisa bergabung untuk memeriahkan acara".

"Saya tidak bisa ikut kak".
Ucapan itu membuat tim yang berisikan 10 anggota itu menoleh ke arah salah satu anggotanya. Theo adalah pelakunya.

"Kenapa Theo?"
Tanya sang pelatih.

"Saya ada urusan saat itu kak. Jadi saya rasa perlu mengundurkan diri sebelum saya mengecewakan kakak".
Jelas Theo.

"Okee kalo gitu, Algo kamu gantiin Theo".
Algo yang mendapat perintah itu hanya mengangguk setuju.

"Satu lagi informasi sebelum kalian memulai latihan hari ini".
Mereka menatap penasaran pada kakak pelatih.

"Saya tidak bisa mendampingi kalian setiap kalian berlatih. Jadi saya memutuskan untuk meminta bantuan dari salah satu siswa SMA Bina Bangsa".
Pernyataan itu membuat mereka semakin mengernyitkan kepala bingung.

"Siapa kak? Perlu banget ya kak kita diawasi".
Tanya Ido.

"Kita butuh pengawas sekaligus dokumentasi untuk tim basket kita".

"Siapa?"
Bisik Ido pada Jesan.

"Mana gue tau. Minimal cewek gitu lah. Bosen gue liat-liat muka pejantan di sini. Kapan gue lepas masa jomlo kalo gini".
Ucap Jesan di dekat telinga Ido.

Wake Up, Agam!Où les histoires vivent. Découvrez maintenant