2 Month

2.7K 267 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










"Lagian kenapa bisa Lo digebukin begini".
Ucap Chiko yang masih berusaha mengobati luka di sudut bibir Agam.

"Lo pikir gue mau dapet luka gini? Lo ngga liat tuh muka ganteng gue jadi ternodai".
Agam mengamati wajahnya melalui handphone.

Keduanya berada di rumah Agam, tepatnya di kamar cowok itu. Setelah tadi menghubungi Chiko perihal pengeroyokan yang dialaminya, Chiko segera meluncur menuju rumahnya.

"Gue ngga tau sih. Selama ini Lo ngga pernah cari masalah juga sama anak di luar SMA Bina Bangsa. Paling mentok Lo itu cari masalah sama anak IPS. Jurusan sebelah".
Jelas Chiko. Dia baru saja selesai mengobati wajah temannya itu.

"Buka baju Lo".
Lanjut Chiko yang langsung membuat Agam terkejut bukan main. Agam segera menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya.

"Lo.. mau ngapain gue? Lo jangan aneh-aneh. Jangan Lo pikir karena di rumah lagi ngga ada orangtua gue, Lo bisa bertindak tidak senonoh".
Selidik Agam menjauh dari Chiko. Dia beringsut mundur sampai kepala ranjang.

"Mulut Lo itu tidak senonoh".
Chiko memukul kencang kaki Agam membuat sang empunya meringis kesakitan. Ditariknya kaki Agam hingga kembali mendekat pada Chiko.

"Gue itu mau ngobatin luka Lo yang ada di perut. Tadi kan Lo yang cerita kalo Lo juga kena tendang di bagian perut".
Chiko mengambil sebuah salep dari kotak p3k.

"Owh bilang dari tadi. Gue pikir Lo suka sama gue".
Agam mengedipkan mata genit.

"Anjing gue masih lurus ga demen main pedang-pedangan".
Chiko bergidik ngeri.

"Gue kalo jadi Lo harus cepet ambil tindakan. Keburu dimangsa yang lain".
Agam sudah melepaskan bajunya. Dia sedikit meringis saat lebam di perutnya diolesi salep oleh Chiko.

"Maksud Lo gimana?"

"Yaelah Chi, gue tau kali Lo suka sama Dy".
Jelas Agam menggoda Chiko. Chiko yang melihat itu langsung menatap horor Agam.

"Eh selera gue itu princess bukan preman pasar kayak dia".

"Ngga usah ngelak dari gue. Lo sering berantem sama dia itu udah nunjukin Lo kasih perhatian lebih buat dia".
Agam kembali memakai bajunya saat Chiko sudah selesai mengobati lukanya.

"Bokap gue ngga suka preman pasar".
Gumam Chiko yang masih dapat Agam dengar.

Plak

Agam menampar pipi Chiko pelan.

"Lo pikir si Dy beneran preman pasar apa gimana".

"Hehe Yaa intinya gue ngga mungkin suka sama dia. Udahlah kek cewek aja lu kepo masalah pasangan hidup gue".
Chiko berdiri dari ranjang. Dia meletakkan kotak p3k ke meja milik Agam.

"Jadi sekarang Lo mau gimana? Barusan tadi siang masalah Athena. Sekarang masalah Lo tiba-tiba muncul. Sebenarnya Lo berdua kenapa sih?".
Tanya Chiko yang kini duduk di kursi menghadap belakang kursi.

Wake Up, Agam!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang