part 41 ekstra part III

101 5 1
                                    


Flashback pertemuan pertama Gadis dan Rohiman

Kala itu, hujan gerimis melanda desa di sore hari. Rohiman yang baru saja selesai melihat-lihat beberapa kebunnya di desa tersebut, hendak pulang kembali ke kota dengan mengendarai sepeda motor kesayangannya.

Namun, ketika motor akan melintas di area kebun sawit yang terbengkalai, dan lebih mirip sebuah hutan. Tiba-tiba ia mendengar samar-samar suara wanita merintih.

Rohiman berhenti seketika. Ia tajamkan Indra pendengar nya untuk memastikan bahwa ia tak salah dengar.

Suara tangis seorang wanita kembali terdengar, membuat Rohiman tanpa pikir dua kali lagi segera memasuki hutan tersebut.

Hujan seketika menjadi deras. Namun, wanita tersebut nampak tak perduli pada air yang terus mengguyur nya. Tubuhnya telah basah oleh air hujan, baju kaos putih berlengan pendek yang ia kenakan nampak membentuk jelas sesuatu yang terdapat di dalamnya.

Rohiman mendekat ke arah gadis tersebut. Ia khawatir pada keadaan gadis tersebut.

"ada apa? Mengapa menangis?" tanya Rohiman ketika tubuhnya telah berada tepat di samping gadis tersebut

"kamu siapa? Pergi! Jangan mendekat!" usir gadis tersebut dengan nada takut.

"Tidak apa. Saya tidak ada niat jahat sama kamu. Saya hanya kebetulan lewat dan mendengar suara kamu!" ujar Rohiman sedikit berteriak untuk menyaingi suara derasnya hujan. Namun gadis tersebut masih bergeming

"Oke, saya akan pergi. Tapi biarkan saya menunggu hujan reda disini!" ujar Rohiman lagi

Rohiman pun masuk ke dalam gubuk. Sementara gadis tersebut masih terdiam di teras gubuk yang tak beratap itu.

Beberapa menit kemudian gadis tersebut memilih masuk ke dalam gubuk, dikarenakan tubuhnya sudah tak kuat menahan rasa dingin.

Ia masuk ke dalam gubuk dengan raut wajah pucat dan bibir menggigil kedinginan.

"Sudah bosan di luar?" tanya Rohiman retoris.

Gadis memilih duduk beberapa meter dari Rohiman. Menjaga jarak aman.

"Ada apa sebenarnya? Kamu bisa cerita ke saya. Anggap saja, saya adalah seorang kakak yang ingin melindungi adiknya!" ujar Rohiman.

Gadis yang memang sedari awal tak pernah merasakan kasih sayang dari sosok bapak maupun kakak tersebut seketika ter-enyuh hatinya. Ia segera mendekap tubuh Rohiman dengan mata berlinang air mata.

Rohiman terkejut akan perilaku Gadis, namun tetap membalas pelukan gadis malang tersebut.

Sementara Gadis yang tengah di landa gelisah akibat sang kekasih pergi tanpa kabar dalam keadaan ia hamil pun segera memilki rencana licik terhadap Rohiman

"ia adalah lelaki yang baik!" ujar batin Gadis masih terisak di pelukan Rohiman

"Pria ini akan ku jadikan ayah dari anak yang kukandung." ujarnya lagi masih berucap dalam hati.

"hei! Sudahlah sudah. Aku ada disini. Luapkan semua kesedihan mu padaku." ujar Rohiman menenangkan Gadis.

Gadis melepas pelukannya dan segera menceritakan perihal apa yang membuatnya menangis.

Ia bercerita bahwa ia telah di tinggalkan sang kekasih demi wanita lain. Ia sama sekali tak menceritakan perihal kehamilannya pada Rohiman. Karena ia berniat menjadikan Rohiman kekasih, dan membuat Rohiman menjadi ayah dari anak yang ia kandung.

"Wanita cantik seperti mu tak pantas menangisi pria jahat seperti itu!" ujar Rohiman setelah mendengar cerita yang di utarakan Gadis.

"Siapa namamu?" tanya Rohiman

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 19, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dibalik Kematian Mereka[Selesai]Where stories live. Discover now