E. Hari yang cukup melelahkan

215 32 12
                                    

Aku percaya pada seseorang
Yang juga mempercayai ku
Walaupun dunia berkata bohong
Aku tetap mempercayai dia, sebab
Kepercayaan bukan lh sebuah mainan

Ghina naffia Aulia

~~~

Waktu menunjukkan akan memasuki waktu magrib, aku bergegas bersiap-siap untuk sholat bersama bunda dirumah sedangkan Abi dan Azar akan ke musolah dekat dengan perkampungan kami, agak sedikit keluar gang namun, tidak terlalu jauh

Selepas pulang dari rumah kakek, aku tak banyak bicara tak baik bila langsung bertanya tanya alasan dan bukti yang jelas, aku takut apa yang dikatakan kakek tidak benar ada nya sebab aku tau Abi tak pernah menyembunyikan apa pun dari kami

Ku lihat senyum yang manis yang selalu menyembunyikan rasa lelah itu, Abi melihat ku ketika aku baru selesai menggambil wudhu dan Abi yang sedang ingin menuju keluar

Kami saling lembar senyum Walaupun dihatiku sedikit ada rasa kecewa atas penuturan kakek yang kebenarannya belum aku dapatkan dari Abi

Belum lama aku dan Abi melempar senyum, si tukang jahil datang membuat senyum yang tadi merka menjadi raut kesal

" Mbak jangan lama-lama senyumnya, entar dikira gila lagi " ledek Azar padaku, dia itu hanya bisa membuat ku kesal, dan bermanja-manja dengan kakek dasar cucu emas itulah sebutan yang sering aku keluar kan pada nya, walaupun dia begitu dimanja oleh kakek itu tak membuat dia menjadi seorang pembangkang, itu sangat aku syukuri

" Berisik "

" Ih orang ngasih tau juga "

" Bodo "

Ku tinggalkan dia menghampiri bunda yang sudah duduk di ruang tamu, kami sholat diruang tamu sebab tak ada tempat yang luas, sedang kan kamar tidak muat untuk sholat berdua

Kewajiban Magrib kini sudah selesai, kami pun mengaji hingga menunggu waktu isya sedangkan Azar dan Abi tidak akan pulang sebelum isya selesai sebab mereka pernah bilang sangat repot bilang harus bolak-balik dalam kurung waktu yang singkat, jadi mereka memilih untuk menunggu sampai Shalat isya selesai

Setelah selesai melakukan kewajiban sebagai seorang muslim, sekarang semua sedang bersiap untuk makan malam bersama, kami tidak mempunyai meja atau kursi untuk makan malam jadi kami akan meleseh, makan ala lesehan, kursi sudah lama tidak ada sejak dulu, pernah aku menawarkan untuk aku belikan namun, Abi menolak itu Abi bilang itu hanya akan membuat rumah terlihat sempit

Semua telah tersaji kini, aku duduk bersampingan dengan Azar dan abi, ku lihat keluarga Kecil yang penuh akan kasih sayang ini, terbenam dalam pikiran ku, mana mungkin Abi menyembunyikan sesuatu pada kami, ku hilangkan sejenak pikiran yang mengganjal di hati ku saat ini, menikmati waktu yang aku punya untuk bersama keluarga adalah hal yang penting, aku tidak tau sampai kapan ini akan bertahan tapi setidaknya aku mensyukuri saat ini

" Wihh... bunda masak sambal durian " ungkap, Azar ketika bunda dan aku sedang menyajikan makanan untuk kedua pria ini

" Bukan sambal durian, orang sering menyebutnya sambal tempoyak " cela ku pada nya, dia ini pura-pura lugu atau gimana padahal dia tau jelas bahwa itu sambal tempoyak

" Sama aja, dari durian juga kan ? " Berdebat dengan nya tidak akan pernah singkat, lebih baik ku iya kan saja sebab perut sudah meringis minta diisi

" Iya, seterah kata mu "

Tak mendapatkan balasan ledekan dari nya seperti nya dia juga sudah lapar sebab biasa nya dia tidak mau kalah jika berdebat

Setelah selesai makan malam, dan beres-beres aku melanjutkan keahlian ku dengan melukis, aku ingin melanjutkan lukisan yang aku tinggal kan 2 hari ini sebab aku ulang tahun

Melukis adalah profesi ku dan profesi ku adalah jiwa ku, entah sejak kapan aku menyukai ini tapi yang pasti saat ini aku memilih ini untuk kehidupan ku

Malam semakin larut tak terasa sudah 2 jam setengah aku berbalut dengan cat cat ini dan kuas yang ku satukan dalam kain kosong yang kini sudah menampakkan hasil walau belum sepenuhnya, mata ku terasa kantuk segera aku berkemas dan membersihkan semua nya kemudian tidur

Hari ini cukup melelahkan bagi ku, aku harus mempunyai bukti untuk bertanya kepada Abi mengenai apa yang kakek katakan padaku, sebab aku tak mau membuat Abi menganggap diriku bertindak tanpa arah seperti yang dilakukan kakek, ku rasa sudah cukup hari ini, dan aku berharap besok lebih baik

~~~
Assalamualaikum semua!
Gimana bagian E nya ?
Ada yang penasaran ngak sama kelanjutan nya ?

Jangan lupa tinggalkan kesan ya!
Dengan cara vote dan komen
Terima kritik dan sarannya

Follow auto follback ya
Ans_mahar155

Relung Hatiku♥️ On Going  حيث تعيش القصص. اكتشف الآن