I. memanfaatkan waktu

139 24 1
                                    

Aku benci ketika
Seseorang memutuskan tanpa
Berfikir, akibat dari apa yang
Mereka perbuat

Ghina naffia Aulia

~~~
Pov ghina

Entah mengapa aku saat ini merasa resah, aku merasa kesepian yang begitu dalam padahal aku sedang berdiri di tengah keluarga yang menyayangi ku, tapi aku merasa sendiri, sungguh aku tidak tau mengapa

Aku mendapatkan kabar bahwa besok adalah pertemuan ku dengan addrica, ada rasa sedih menjulur di pikiran ku, bisa kah aku menjalani kehidupan dengan orang yang baru ku kenal, apakah cinta diam ku terhadap khaynan aku kandas setelah ini

Aku tidak tau siapa wanita yang dicintai khaynan yang pasti sudah beberapa tahun ini aku mencintai nya walaupun aku sering terluka akibat kedekatan nya dengan wanita lain, andai aku bisa berkata, mungkin pertemuan ku dengan addrica besok adalah sebuah dongeng, tapi ini lh kenyataan yang sesungguhnya, aku harus mengubur dalam-dalam rasa ini demi menumbuhkan rasa untuk orang yang besok akan aku temui

" Maaf khaynan untuk masalah kali ini aku rasa kamu tak perlu tau " batin ku menatapi foto yang ku letakkan di balas dan ku bingkai, ada foto ku, Azar, mentari, dan khaynan, foto yang sengaja ku cuci untuk bisa menatap laki-laki it walaupun ada orang lain di foto itu

~~~

Waktu berjalan dengan Begitu cepat, sampai lah diwaktu dimana pertemuan ku dan addrica di kafe sunset senja waktu selepas ba'da asar, aku dan kakek sudah stay setelah sholat asar di masjid dekat sini, aku hanya ditemani kakek sebab kakek ingin memantau ku

Waktu berganti tak ada tanda-tanda kedatangan abdi negara itu, sampai terdengar suara panggilan dari handphone kakek, kakek mengangkat nya tampak lah raut wajah kakek berubah jadi sendu, entah siapa yang menelepon dan apa yang di katakan aku tidak tau yang pasti kakek sepertinya kesal, kakek pun mengakhiri panggilan itu dan mengajak ku pulang

Aku tidak tau, mengapa pertemuan ku dan addrica tidak terjadi, setelah aku bertanya alasan abdi negara itu tidak menemui ku adalah karna kesibukan yang tidak bisa ia tinggalkan, ya kakek memaklumi tapi kenapa kakek tidak memaklumi ku ketika aku bilang bahwa aku sibuk, dia tetap bersikeras untuk mempertemukan aku dengan dia, dan liat lh sekarang pertemuan itu tidak terjadi justru kekecewaan lh yang kakek Bawa

~~~
3 hari setelah hari itu, kini adalah jadwal kedua pertemuan ku dan dia, saat ini bukan kakek melainkan Abi yang menemani, waktu nya berbeda kalau waktu itu selepas ba'da asar maka hari ini selepas ba'da Dzuhur, aku dan Abi menunggu sambil menikmati beberapa makanan ringan, cukup lama kami menunggu dan sudah membuat perut kami kenyang, kakek menghubungi ku, mengatakan bahwa addrica mendapatkan tugas dadakan dan tidak bisa ditunda aku kesal aku pun berkata tanpa memikirkan akibat

" Kek, gimana si ini udah pertemuan ke 2 loh, tapi dia kayak ngak serius sama ghina, ghina capek kek selalu berusaha meluangkan waktu untuk bisa ketemuan sama dia tapi dia seperti tidak menganggap serius hubungan ini " oceh ku pada kakek di telpon, kakek pun sama kesal nya ternyata tapi kakek malah membuat ku tambah kesal

" Sudah lah ghina, jangan diperpanjang kita itu maklum kan saja orang dia memang sibuk dan banyak kerjaan, bukan kayak kamu yang kerjaannya bisa ditinggal kapan saja " kakek terlalu merendah kan ku, sungguh harga diri ku sudah tak berharga lagi Dimata kakek

" Ya sudah, ghina dan Abi akan segera pulang, assalamualaikum " tutup ku

" Waalaikumsalam " balas kakek dan juga menutup telepon

Aku dan Abi pulang dengan rasa kesal, mudah sekali addrica itu membuat keputusan tapi dia juga membatalkan, mentang-mentang kehidupan Abi yang jadi taruhan nya jadi semudah itu dia melakukannya

Setelah rasa kesal menyelimuti diri ku rasa nya aku sudah egan bila dijadwalkan lagi bertemu dengan dia, dia sungguh seperti mengabaikan sebuah pertemuan ini, andai aku saat ini ada di hadapannya aku rasa di sudah menjadi kerupuk

Tapi aku juga resah bagaimana jika dia bertemu dengan ku kemudian dia tidak menyukai ku lantas aku ? Eh maksudnya Abi bagaimana ? Apakah akan tetap berjalan atau kakek akan bersikeras menjodohkan aku dengan sahabat nya yang lain, tak ku ambil pusing saat ini yang pasti aku akan memohon padanya demi Abi dan aku akan membuat kesepakatan yang menguntungkan aku dan dia, aku tidak tau apakah dia setuju atau tidak tapi setidaknya aku akan berusaha

Sudah 1 Minggu aku menahan kesal pada nya, hari ini entah ada apa tanpa angin hujan ataupun pelangi khaynan datang kerumah dengan alasan bertemu dengan Azar, hanya alasan yang berujung pada memohon padaku untu menjadi kan aku model di acara event yang dia ikuti, dia bilang aku adalah seorang yang sesuai dengan kriteria tema yang diadakan di event itu

Apakah aku senang ? Ya sangat senang, tapi aku sadar diri sebentar lagi aku pasti akan menikahi seseorang yang kakek jodohkan untuk ku, aku tidak mudah luluh, aku membutuhkan bujukan yang super-suoer istimewa dan hanya khaynan yang bisa... Menurut ku

" Ghina mau ya ... " Mohon nya kepada ku, aku memutar bola malas tanda egan, itu hanya pura - pura di dalam hati ku sudah menjerit tak karuan

" Yang lain aja deh khaynan, kenapa harus gue ? Postur dan gaya gue itu ngak menarik sama sekali loh, nanti lo nyesel, yang lain aja " sebenarnya aku kelu mengucapkan itu tapi aku harus bisa menjaga harga diri ku

" Ihh, ghina aku mohon ya, nanti gue traktir lo makan seblak, bakso, sate, martabak manis, es krim, emm Boba dan harumanis, mau ya " bujuk nya pada ku, dia sangat tau bahwa aku menyukai makanan itu semua

" Lo mau suruh gue gendut dengan mentaktir gue sebanyak itu ? "

" Sesekali juga, gak papa lah, mau ya ? "

" Aduh sebenarnya gue tu sibuk ya, tapi demi lo nie gue mau, sebab gue kan baik hati plus tidak sombong plus ramah plus cantik plus penyabar " puji ku pada diriku sendiri, dia tampak tak suka menatap ku,

" Ghina, ghina, lebay lu " ledek nya

" Siru aja nie bapak " balas ku

~~~
Assalamualaikum semua!
Gimana bagian I nya ?
Ada yang penasaran ?

Jangan lupa tinggalkan kesan ya!
Dengan cara vote dan komen

Terima kritik dan saran
Ans_mahar155

Relung Hatiku♥️ On Going  Where stories live. Discover now