G. lelaki tampan nan perkasa

216 32 2
                                    

Hidup adalah sebuah hadiah,
perjalanan yang indah adalah sebuah kejutan dan setiap yang hadir adalah anugerah, dan setiap yang pergi adalah takdir

Addrica gusstama Wardana

Prov addrica

~~~
Namaku addrica gusstama Wardana lelaki tampan yang kini sudah menjadi abdi negara, itu adalah cita - cita ku sejak dini menurut ku menjadi abdi negara adalah sebuah hal yang sangat mengesankan, karna disetiap perjalanan nya kita diajarkan dan diberi tau betapa susah seorang pahlawan dahulu untuk memerdekakan negara kita ini,negara Indonesia, sekarang manusia hidup dengan begitu bebas, kesana, kemarin tanpa hambatan dan beban, mereka bebas bertindak sesuka mereka tanpa mereka takut untuk sebuah kematian

Aku memiliki seorang kekasih, dia cantik begitu menawan namun, semua impian ku dan dia harus kandas saat papa mengabari bahwa kakek meminta ku untuk menerima perjodohan yang dia dan sahabat nya lakukan, aku sempat marah dan menolak secara blak-blakan, tapi kakek memohon dengan berkata ini permintaan terakhir, permintaan seperti apa itu dengan mempertaruhkan kehidupan cucunya, ditambah papa yang berkata terimalah semua ini karena keinginan papa dan juga kakek yang menginginkan aku mendapatkan pendamping sesuai yang mereka mau

Mereka begitu yakin, bahwa wanita itu baik dan sempurna, ketika aku bertanya apakah mereka sudah menemuinya jawaban yang sangat tidak baik ku dengar, bahwa mereka belum pernah bertemu dengan nya, bagaimana orang yang belum bertemu bisa berkata kalau dia baik ?, Semua itu mereka tanggapi hanya lewat cerita sahabat kakek, aneh apa bisa kita menyimpulkan hanya lewat cerita satu orang, terlebih itu kakek nya setiap kakek pasti menceritakan yang baik terhadap cucunya mana mungkin mau bercerita hal buruk,

Aku tak bisa menolaknya, sebab sudah berulangkali aku terus menolak keinginan mereka berdua kali ini ku biarkan, menikah dengan wanita itu aku rasa tidak salah, tapi bukan untuk selamanya, sebatas memenuhi keinginan kakek saja sudah cukup, aku tau mempermainkan pernikahan adalah sebuah hal yang salah karna ikatan tersebut sangatlah suci namun, aku tidak bisa berpaling karna sejujurnya wanita yang ku ingin kan bukan lh dia melainkan seorang gadis yang begitu aku dambakan

Entah setuju atau tidak perempuan itu yang pasti itu lh yang ku mau, tidak ada sebuah penyesalan yang akan ku alami jika melakukan ini, sebab sebuah penyesalan tidak pernah ada di dalam kamus hidup addrica, jika pun aku jatuh cinta pada nya itu tidak akan melebihi cinta ku pada kekasihku

Saat ini aku sedang dipilih untuk di letakan dimana, sebab aku baru lulus dari banyak seleksi sampai berada di titik ini

" Gusstama, kamu dapat bagian ini, bagian interogasi ini Fikri Al Fauzi dia akan menjadi asisten kamu selama kamu bertugas kamu dan akan membantu kamu ketika kamu membutuhkan bantuan " ucap salah satu atasan Kapolri disini

" Baik pak terima kasih " Jawab ku menjabat tangan nya, hidup begitu indah untuk ku, setelah lulus seleksi aku langsung mendapatkan bagianku dan mendapatkan asisten untuk membantu ku, setelah atasan Kapolri meninggalkan aku diruang ini bersama asisten ku, aku pun memperkenalkan diri kepada nya

" Saya addrica gusstama, kamu panggil pak Gus saja ya sebab disini saya di kenal dengan nama gusstama, kamu paham ? " Dia mengangguk yang berarti dia memahami perkataan ku

" Baiklah kamu boleh istirahat sebentar disini, saya keluar sebentar " aku keluar sebab seseorang menelepon ku, dan mana mungkin aku menolak telpon nya sebab telpon dia selalu aku tunggu setiap saat

" Assalamualaikum " sapa ku pada nya, mengucapkan salam untuk nya saja aku sudah tersenyum indah

" Waalaikumsalam, bagaimana kabar nya pak Gus ? "

" Kabar saya baik, ibu CEO muda, ibu gimana kabarnya ? "

Kami saling mencibir entah mengapa dia selalu bisa membuat hatiku berbunga-bunga

" Baik pak Gus, haha udah deh capek drama pak Gus dan Bu CEO nya, kamu lagi apa sayang ? "

" Baik, kamu ? "

" Sangat baik, apalagi setelah mendengar suara mu keadaan ku jauh lebih baik "

" Wow, begitu manjur ya suara ku ini "

" Ihh, terlalu tinggi ya terbang sayang "

" Ngak papa tinggi, asalkan bersama mu "

" Hahaha, garing tau ngak "

" Masa sih ? Segaring itu kah ? "

" Ya seperti itulah "

Perbincangan ku dengan dia begitu lama, sehingga aku lupa sudah meninggal kan Fikri di dalam sendiri, sudah satu jam dari tadi aku berbincang dengan nya, sungguh aku sampai lupa waktu jika sudah bersama nya, walaupun hanya lewat telepon tapi itu membuat mu bahagia, aku memutuskan untuk mengakhiri panggilan nya dan menemui Fikri yang sudah ku tinggal sejak tadi

" Sayang, udah ya aku lupa tinggalkan Fikri di dalam sendirian, ini sudah satu jam loh "

" Oh ya ampun, iya, iya baiklah sudah ya pak Gus, assalamualaikum "

" Waalaikumsalam "

Panggilan terputus secara bersamaan, membuat ku tersenyum meratapi benda pipih yang sudah menghubungkan antara aku dan dia selama satu jam ini

Tersadar dari lamunan yang tak berkaruan ini segera ku hampiri Fikri yang saat ini sedang duduk dan memainkan handphone nya, ternyata dia tidak begitu bosan ketika aku tinggalkan sendiri

~~~
Assalamualaikum semua!
Gimana bagian G nya?
Masih ada yang penasaran ngak si sama pak guss ?

Jangan lupa tinggalkan kesan ya
Dengan cara vote dan komen
Follow auto follback

Ans_mahar155

Relung Hatiku♥️ On Going  حيث تعيش القصص. اكتشف الآن