Y. kenyataan yang amat sakit

149 17 1
                                    

Kenapa secepat ini untuk mengetahui nya
Apakah tuhan tidak memberikan ku
Kesempatan buat bahagia
Setidaknya bukan hari ini

Ghina naffia Aulia
~

~~
Pov author

Seiring waktu berjalan dan hari yang berganti kini waktu yang ditunjukkan untuk ghina dan addrica untuk berbulan madu, addrica sudah mengatur semuanya dengan bantuan Fikri tentunya

Addrica sudah cuti selama selama 5 hari kemarin kini dia juga mengambil cuti untuk berbulan madu selama 3 hari kedepan, apa bisa cuti sebanyak itu, tentu bisa sebab kakek addrica sudah mengatur semuanya

Addrica membuat rencana bahwa dia akan pergi tapi menghabiskan waktunya bersama dengan Syafa bukan ghina, waktu itu sempat ghina meminta izin pada addrica untuk mengikuti festival melukis, harus yang ditawarkan begitu menarik dan ghina ingin sekali mengikuti nya, addrica memberi izin asal ghina tidak memberi tau kakek bahwa selama mereka bulan madu mereka tidak tidur dalam satu hotel yang sama, saat itu ghina bingung sampai pada akhirnya dia menyetujui nya

Kini addrica sudah berada di hotel yang telah kakek siapkan, namun addrica kesini hanya untuk menghantarkan ghina sedangkan dia pergi menuju apartemen syafa

Ada rasa kecewa dalam hati ghina saat addrica sering kali mengabaikan nya dan seolah menganggap nya tak ada

Tutt tutt gawai ghina berbunyi dia pun mengangkat nya

" Assalamualaikum " sapa nya saat ia menggeser tombol hijau itu, yang dia tau itu adalah mama

" Waalaikumsalam ghina sayang, gimana hotel nya bagus ngak ? Kamu nyaman ngak disana sayang ?" Tanya mama yang bertubi-tubi pada ghina, ghina hanya diam sebab lelaki yang seharusnya ada disini menemani nya justru pergi tak tau kemana

" Ghina kamu denger mama kan sayang ?" Tanya mama lagi saat tak mendengar suara dari sebrang sana 

" Ah, iya ma ghina denger kok, hotelnya bagus, nyaman, ghina suka, bilang terima kasih ya ma sama kakek " jawab ghina, ia bingung harus sedih atau senang saat ini

" Syukur lah kalau kamu suka, Gus sekarang dimana nak ?" Mama bertanya lagi membuat ghina gelagapan tak menentu

" Emm itu ma mas rica lagi keluar, mau cari makanan kata nya buat ganjal lapar sebelum makan siang " elak ghina membohongi mama mertua nya, dalam hati ghina memohon kepada Allah karna telah membohongi mama mertua nya yang begitu menyayanginya

" Oh gitu oke deh, ghina mama sudah siapkan sesuatu di lemari kamar mu itu, nanti di pakek ya, dan mama doain pulang bawa kabar bahagia " pesan mama pada ghina, ghina tersenyum kecut disana, bagaimana bisa membawa kabar bahagia sedangkan anak nya saja tidak di sini

" Iya ma, terima kasih banyak ya ma, semoga doa mama dikabulkan oleh Allah " jawab ghina kemudian menutup panggilan telepon itu, rasanya sesak di dada, begitu menyakitkan, kenapa begitu banyak harapan yang harus hancur karena rica yang tidak mencintai nya, mengapa harus seperti ini

Ghina mencoba mencari tau apa yang mama nya siapkan di dalam lemari, mata nya seakan melotot melihat mama nya menyiapkan baju seperti ini,

" Ya ampun ma, bisa-bisa nya nyiapin baju kayak gini " gerutu ghina menutup kembali Lemari itu

Ghina yang saat ini kesepian mencoba menghubungi rica, ia ingin tau dihotel mana rica menginap

Ghina sedikit tersenyum ketika sambungan nya terhubung
" Assalamualaikum mas " ucap ghina sebelum rica mengucapkan salam nya duluan

" Waalaikumsalam, maaf ini siapa " jawab seseorang disana, suara nya seperti suara wanita, ghina yang penasaran langsung mengubah panggilan telepon itu ke panggilan video

Relung Hatiku♥️ On Going  Where stories live. Discover now