U. memiliki dua menantu.

175 17 1
                                    

Memang tak mudah menjadi orang lain
Tapi mengapa orang selalu
Ingin menjadi orang lain, padahal
Mereka tau menjadi diri mereka sendiri
Saja itu begitu melelahkan

Addrica gusstama

Happy reading :)

~~~
Pov addrica

Ku lihat kini ghina merasa sedih, setelah kedatangan khaynan tentu nya, aku merasa bersalah telah menorehkan luka padanya lewat khaynan, entah aku harus apa, aku hanya bisa menatap nya kini yang sedang terlihat begitu hancur, dia diam tak bersuara tak bawel seperti awak tadi, dia hanya diam menatap kedepan, Untung lah acara sudah hampir selesai jadi para tamu undangan tidak akan salah paham dengan kondisi nya ini

" Gus, ghina kesini nak " panggil mama membuyarkan pikiran ku tantang rasa kasian pada ghina, ghina masih sama daun tak banyak respon, dia juga tak mendengar panggilan mama tadi, ku sentu pundak nya untuk mengajak nya menemui keluarga disana

" Ghin " panggil ku menyentuh pundak nya, dia menoleh tanpa suara

" Mama panggil kita buat kesana, ayo " ajak ku, dia mengangguk dan berdiri

" Ghin, jangan buat orang tua kita mikir macam-macam tentang kamu, kamu boleh sedih tapi ngak ayak gini " jelasku memberikan peringatan kepadanya, dia tetap diam dan turun dari panggung, ku liat dia menarik nafas dan tersenyum ketika hendak menghampiri keluarga, aku cukup kagum pada sifatnya itu

Aku mengikuti nya dari belakang, papa dan kakek memeluk ku memberi ucapan selamat kepadaku, ghina pun mendapatkan pelukan hangat itu dari mana dan syafiee

Aku menarik tangan adik lelaki ku itu... Adan dan membawa nya sedikit agak jauh dari keluarga

" Kamu dari mana ? Kenapa datang ketika acara sudah berjalan setengah tadi ?" Tanya ku menyelidiki nya, dia terlihat memutar bola malas

" Bang, aku tu lagi ngak pengen debat, jadi lebih baik ngak usah ngebahas masalah apa pun, oke " jawab nya ringan

" Tapi kamu kemana ? Kenapa bisa telat ? "

" Ck, macet " jawab nya berdecak

" Kamu bisa sopan ngak terhadap Abang ? Ngak ada yang ngajarin kamu kayak gini Dan " pungkas ku, dia malah menganggap remeh diriku

" Abang mau bikin masalah Disni? Ayok siapa takut " cecar nya kepada ku, aku harus ekstra sabar dalam menghadapi Adan, aku tidak mau keluarga sampai menjadi imbas nya karna perlakuan Adan yang sering di luar nalar ini

Ku bawa dia kembali di dekat keluarga, ku lirik mata nya dengan mata elang ku namun tak sedikitpun membuat nya takut terhadap ku, malah justru melakukan hal yang sama pada ku

Zakra Adan Wardana adik addrica, dia berprofesi sama seperti khaynan, fotografer dia begitu senang bila harus mengabadikan momen menjadi foto ataupun video yang dia ambil, selain itu juga dia seorang musisi yang sering kali menciptakan lagu namun tak pernah ada yang selesai, setengah jalan lalu bingung mau dilanjutkan apa lagi, dia ahli memainkan alat musik gitar dia begitu sangat ahli dalam bidang musik, tak hanya ahli dia juga memiliki suara yang khas juga merdu, wanita mana yang mendengar suaranya pasti akan terkagum-kagum namun, sayang diusianya yang beda satu tahun dari addrica yakini 24 tahun itu malah dia belum mempunyai tambatan hati, andai saja ada satu wanita yang beruntung dapat menaklukkan hatinya, pasti mama Lalita sudah memiliki dua menantu.

" Ghina, mama lupa kenalin kamu sama anak mama satu lagi " tutur mana pada ghina

" Ghina maklum kok ma " jawab ghina

" Bentar ya mama kenalin, Adan sini " panggil mama pada Adan, Adan mendekat tanpa senyum sepanjang dia menghampiri

" Adan ini mbak ghina, istri Abang mu, dan ghina ini Adan adik nya Gus dan kakak nya syafiee " tutur mama memperkenalkan mereka, Adan mengulurkan tangannya, dengan rasa agak gugup ghina pun akhirnya menyambut uluran tangan itu setelah dia menatap ku dan aku memberikan izin dengan menganggukan kepala

" Adan "

" Ghina "

Kakek Agus pun memanggil ku dan ghina untuk mendekat pada nya, aku juga ghina menghampiri

" Gus, ghina, kakek ucapin selamat ya buat kalian, terima kasih banget kalian sudah mau menuruti keinginan kakek dan sudah buat kakek bahagia, ghina jaga selalu gus ya bagitu juga Gus kamu harus jaga ghina " aku dan ghina tersenyum menatap kakek, begitu bahagia nya aku melihat kakek begitu bahagia hari ini

" Dan kakek mau kasih sesuatu ke kalian, ini " kakek memberikan sebuah kunci rumah kepada ku

" Kunci ? " Tanya ku kepada kakek

" Iya, kakek, papa mu dan mama mu sepakat mau kasih kamu rumah yang dulu pernah kita tinggalkan sebelum pindah Disini, masih didaerah Jakarta jadi ngak terlalu jauh, memang rumah itu sudah 2 tahun kita tinggalkan, tapi ada mang Sukri kok yang rawat jadi ngak terlalu kotor nanti nya, kamu dan ghina bisa tinggal disana, kamu mau kan Gus ? Ghina ? " Tanya kakek melihat ku dan ghina

" Menurut kakek itu yang terbaik ghina mau kek, tapi ghina minta izin sewaktu-waktu ghina mau pulang kerumah Abi itu diperbolehkan kek " jawab ghina, kakek sedikit tertawa dengan jawaban ghina entah kenapa

" Kalau masalah itu ghin, kamu izin nya ke Gus bukan ke kakek " jelas kakek dan membuat ghina tersenyum

" Ya sudah karna udah mau sore ini, kita pulang yuk, pasti semua pada capek kan ? " Tanya mama

" Iya ma capek banget " jawab syafiee, anak itu memang selalu merasa letih walaupun disuruh baut turun tangga

" Iya kayak nya lebih baik pulang dan istirahat deh " sambung bunda ghina

" Ya sudah ayo kita siap-siap buat pulang " ajak kakek Alif

" Eh tunggu dulu, pengantin baru bimbang nie pulang nya kemana ? " Cegah kakek ku, dan benar aku lupa harus pulang kemana untung kakek mengingat kan

" Kek, boleh ngak ghina pulang sama keluarga ghina ? " Izin ghina kepada kakek

" Emm ghina, ghina ya sudah kamu sama Gus pulang aja ke rumah orang tua ghina, besok nya kerumah Gus dan seterusnya kalian bisa pulang ke rumah kalian masing-masing, mudah kan ? Jangan dibalut sulit ghina " jelas kakek, ghina pun mengangguk kan kepala

" Ha ? Kerumah masing-masing ? Ngak seatap dong kek ?" Sela azar, aku juga berfikir sama seperti nya kakek salah bicara

" Ha iya yah ? Aduh kakek salah bicara tadi, maksud nya kerumah yang kakek kasih tadi gitu, hehe " jawab kakek

" Aneh-aneh aja kakek mah " ujar syafiee, dan semua orang tertawa berkat salah bicara kakek dan itu membuat ku bahagia

Sekarang aku ikut bersama ghina kerumah nya, entah apa yang akan terjadi disana itu belum ku pikir kan, pulang dan istirahat itu jauh lebih penting sekarang

Acara selesai dan semua kini telah pulang kerumahnya masing-masing

~~~
Assalamualaikum semua !
Bagaimana bagian ini ? Ada yang penasaran ?

Jangan lupa tinggalkan kesan ya
Dengan cara vote dan komen juga share

Follow auto follback
Ans_mahar155

Relung Hatiku♥️ On Going  Where stories live. Discover now