1. kesempurnaan ghina

149 15 1
                                    

Yang terbaik memang tak datang
Untuk ke dua kali
Tapi dibalik kehilangan
Pasti ada hikmah yang terpendam

Addrica gusstama

~

~~
Pov addrica

Setelah sekian lama aku menghabiskan waktu bersama Syafa, ini saat nya aku pulang sudah cukup aku meninggalkan ghina sendiri dihotel itu aku tak mau membuat nya larut dalam kesendirian yang ku buat untuk nya

Aku sempat risau saat dia pernah menangis ketika aku menelepon nya waktu itu, aku berniat untuk melihat nya tapi rasa cinta ku pada Syafa mengentikan itu semua, aku lebih memilih menghabiskan waktu dengan Syafa ketimbang harus mengurus ghina yang menangis disana

Ini sudah cukup menurut ku, sudah lama tidak berkerja hanya karna masalah menikah, ini baru tanpa cinta bagaimana jika dengan yang dicinta ? Sungguh aku tak bisa menduga

Saat ini aku sedang menjemput ghina untuk pulang bersama kerumah agar tidak menimbulkan banyak pertanyaan tentang aku ataupun ghina

Setelah menempuh perjalanan aku sudah sampai di gedung yang kakek siapkan untuk ku dan ghina namun, hanya ghina yang menggunakan nya

Aku membuka gawai dan menelpon nya untuk bersiap dan aku segera akan menuju kamar ya, ku buka chatting yang beberapa akhir belakangan ini tidak aku buka

Ada beberapa pesan yang ghina kirim kan untuk ku, hanya sekedar meminta izin ataupun menanyakan keberadaan namun, semua itu tidak aku tanggapi hanya menjadi koleksi disebuah halaman dengan nomor kontak ghina tanpa nama

Terdengar sambungan telepon itu terhubung, asal suara nya tidak terlalu jauh dari tempat ku berdiri saat ini, aku mencari kebenaran ghina apa dia ada didekat sini ?

Aku memutar badan 180 derajat dari posisi sebelumnya,ku lihat ghina sedang bersama seseorang tertawa dengan sangat lepas seperti tidak terlihat kesedihan dalam dirinya, aku menghampiri nya berniat menanyakan mengapa dia bisa begitu dekat dengan lelaki itu

" Ghina " panggil ku teriak, dia menoleh berserta laki-laki itu, terlihat raut wajah terkejut dari mereka namun aku tak menghiraukan nya

" Loh mas rica udah pulang " sahut ghina ketika sadar akan kehadiran ku, aku merasa ghina ini memang betul naif atau pura-pura naif

" Sejak kapan kalian dekat ?" Tanya ku to the point  kepada mereka

" Lo emang kakak sama adik ipar ngak boleh Deket ?" Sela Adan kepada ku, ya lelaki itu Adan sejak kapan dia dan ghina begitu dekat, bukan kah terakhir bertemu di meja makan ketika sarapan lalu sekarang ? Apa yang terjadi selama aku tidak ada didekat ghina

" Ya ngak papa, tapi heran aja, kamu kan orang nya acuh gitu, kok tiba-tiba bisa Deket kayak gini, sambil tertawa lagi " jelas ku menutupi semua rasa penasaran yang bergejolak didalam dada

" Ya ngak kenapa-kenapa si emang seru aja ngobrol sama ghina " ujar adan, what ? Ghina ? Sejak kapan anak itu memanggil kakak ipar nya dengan sebutan ghina tanpa mbak ? Hubungan apa yang sudah terjalin di antara mereka terus sudah berapa lama ?

" Owh " balas ku acuh

" Mas kesini mau ngajak pulang ya ? " Tanya ghina padaku, ku anggukan kepala pertanda iya, sesekali aku melirik Adan apakah dia tau apa yang aku lakukan kepada ghina yaitu meninggalkan dirinya sendiri disini

" Ya udah ghin, bang aku pulang dulu ya " pamit Adan terlebih dahulu kemudian meninggalkan kami tanpa jejak

Aku menatap ghina yang menatap ku penuh tanya entah kenapa dengan dirinya aku tidak tau, aku segera mengajak nya untuk pulang dan berkemas barang

Relung Hatiku♥️ On Going  Where stories live. Discover now