[CHAPTER 36] Tak Ingin Kehilangan Lagi

Start from the beginning
                                    

    "Dia lagi di rumah Tante Fira."

    "Di rumah Tante Fira? Ngapain?"

    "Oh, dia bilang ada acara penting di sana."

    "Sepenting apa sampai dia nggak angkat telepon dan lupain janjinya?"

    Tatapan tajam Leon mengintimidasi Lily agar mengatakan yang sebenarnya. "Gue juga kurang tahu, Yon. Dia nggak cerita lebih jauh ke gue."

    "Kalau lo, Dam?"

    "Dia nggak cerita ke siapapun selain gue!" seru Lily. Lagi-lagi menyela Leon yang mengajak bicara Adam.

    "Kenapa lo bisa tahu kalau Ira cuma cerita ke lo?"

    "Dia yang bilang sendiri ke gue."

    Leon manggut-manggut mengerti. Jadi Adam mengetahuinya dan hanya ia sendiri yang tidak tahu apapun? Shit! Apa saja yang telah ia lewatkan selama ini? "Oke, kalau dia balik, kasih tahu gue, ya, Ly."

    Lily mengangguk cepat. "Pasti."

    Gue nggak akan ngasih tahu lo apa yang sebenarnya terjadi, itu kan maksud lo? batin Leon. Sejak Lily bicara pun, Leon menangkap hal ganjil. Apalagi ber-gue-lo, panggilan yang digunakan Lily sangat tidak biasa, yang pada dasarnya selalu ber-aku-kamu. "Ly, bisa lo beliin gue makanan, nggak?"

    "Makanan?" ulang Lily memastikan indra pendengarnya tak salah.

    "Iya, makanan. Cacing di perut gue udah pada demo minta dibeliin makanan, kasihan, Ly. Mau, ya?" racau Leon. Sepertinya hanya ia yang bertingkah seperti biasanya, mengingat kedua temannya yang tampak menutup mulut rapat-rapat, entah kenapa.

    "Emm ...." Lily berpikir sesaat. Jika ia pergi, maka Leon hanya berdua bersama Adam. Dan jika Leon bertanya yang aneh-aneh, apa Adam akan menanggapinya? Akankah si Batu Es Berjalan mengatakan semuanya? Hal yang ia tutupi sejak tadi.

    "Ya, Ly? Kasihanilah gue sekali ini. Masa lo mau gue kabur cuma buat beli makanan doang? Yang ada gue makin lama dikurung di penjara ini," desak Leon memelas.

    Lily mendesah kecil. Apa boleh buat desakan Leon berisi ancaman itu terpaksa ia sanggupi. “Lo mau gue bikin apa yang udah lo perbuat ke Ira?” Sekiranya itu yang Lily tangkap.

    "Yes!" Leon bersorak kegirangan. "Minta Mama gue antar aja biar Mama gue yang bayar. Jadi uang saku lo tetap aman, oke?"

    "Hmm." Lily memaksakan kakinya keluar dengan berat hati.

    "Yang banyak, ya, Ly! Ingat!" teriak Leon. Kini iris matanya tertuju pada Adam. "Lo tahu Ira dimana, kan? Lily bohong soal dia pergi ke rumah Tante Fira."

    "Adam! Gue tahu lo nyembunyiin sesuatu dari gue!" sentak Leon keras.

    Adam tak menggubrisnya. Hatinya masih bimbang. Haruskah dia mengatakannya? Tapi bagaimana jika mereka bertemu lagi? Bayangan pemandangan keakraban antara Leon dan Ayana menghantui pikirannya.

    "Lo masih nggak buka mulut! Gue pergi nyari dia!" gertak Leon serius.

    Satu menit.

    Leon menunggu Adam berbaik hati membuka mulut.

    Dua menit.

    Kesabaran Leon diuji saat itu juga. Kenapa Adam tidak kunjung bicara? Apa sekarang dia berpihak pada Lily? Hah! Tidak bisa di percaya!

FLASHBACK [COMPLETED]Where stories live. Discover now