[CHAPTER 17] Selangkah Lebih Dekat

167 155 31
                                    

"Mendekati tak selalu berujung baik. Karena setiap orang memiliki alasan di balik semua pendekatan itu."

*****

    Hai, Nusa Readers. Kali ini kami selaku OSIS SMA Nusa akan mengadakan sebuah festival tahunan. Yap, kalian benar. Festival Club Nusa. Kalian tentunya tidak asing dengan itu bukan? Tentu saja. Memangnya siapa yang tidak tahu apa itu, Festival Club Nusa? Asal kalian tahu, kali ini kami akan mengemasnya dengan kemasan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Penasaran, kan?

    Oke, seperti biasa bagi kalian yang ingin ikut berpartisipasi atau kalian memiliki pertanyaan seputar Festival Club Nusa, silakan hubungi kontak di bawah ini. Selamat bersenang-senang, Nusa Readers.

    Contact person: Kelvin Rafandra.

    "Ay, lo daftar gih," sahut Tiara menyarankan. "Suara lo kan bagus."

    "Lah, gue kan bukan anak club vokal," balas Ayana berjalan menjauhi mading, tempat ditempelnya selembar kertas berisi pengumuman mengenai Festival Club Nusa yang di adakan tiap tahun.

    Tiara berjalan bersisian bersama Ayana. "Kenapa? Gue bisa aja bicara sama Kelvin buat izinin lo ikutan meskipun bukan anak vokal," papar Tiara.

    "Nggak usah, Ra. Lagian kayaknya gue gak masuk pas acaranya."

    "Loh, kenapa? Lo mau ke mana?"

    "Nggak ke mana-mana cuma pengen nemenin Mama aja," jawab Ayana.

    Tiara cemberut. Bibirnya mengerucut memprotes. "Yah, gue sendirian dong, jadinya," sendu Tiara.

    "Kan ada si doi. Lo gak kesepian lupa, hum?" goda Ayana tersenyum jahil.

    "Ish! Ayana! Gue serius!"

    Ayana terkekeh pelan. "Oh, jadi kalian udah main serius sekarang?" Kembali Ayana berbicara menggoda teman sebangkunya.

    "Ayana Reveira Iskandar!" seru Tiara.

    "Ya, ada yang ingin Anda tanyakan pada Hamba, Tuan Putri?"

    "Iih! Gara-gara lo dekat sama Andri lo jadi ketularan anehnya, ya, Ay?" Tiara berlari sembari menghentak-hentakkan kedua kakinya bagai anak kecil yang marah karena tak di turuti keinginannya. Kakinya mengarahkannya ke ruang OSIS.

    Tok. Tok. Tok.

    Tiara mengetuk pintu tempat dimana temannya berada.

    "Masuk!"

    Tiara bergerak masuk setelah mendengar suara seruan seorang laki-laki di dalam. "Lagi sibuk, ya?"

    Kepala laki-laki itu menoleh ke asal suara Tiara. Senyumnya terukir manis. "Tumben lo ke sini. Ada maunya, ya lo?" tudingnya memicingkan mata curiga.

    "Yaelah, Vin, nggak apa-apa kali. Kita kan temenan," ucap Tiara cengengesan.

    Ditutupnya bukunya, matanya ia fokuskan ke seorang perempuan yang merupakan temannya ketika SMP. "Apa yang perlu gue bantu buat lo?"

    Senyum Tiara mengembang mendengar temannya setuju untuk membantunya mewujudkan ide selintasnya.

*****

    Ayana melirik sekilas Tiara yang baru saja mendudukkan diri di kursi di sebelahnya. "Dari mana aja?"

    Kepala Tiara menoleh tanpa menghilangkan senyumnya. "Kepo!" balas Tiara.

FLASHBACK [COMPLETED]Where stories live. Discover now